Sahabat, sadarlah...
bahwa keimanan seseorang bisa dilihat dari sikapnya terhadap kebersihan,
kesukaannya terhadap tempat tinggal yang bersih,
dan usahanya untuk selalu bersih dan membersihkan..
dan bahwa Rasul mulia pun amat mencintai bersih
hingga beliau pun bersiwak sebelum berwudlu
maka bisa kita bayangkan, sebersih apa rumah beliau saat itu
hhhh.....
maaf jika terlalu keras mengingatkan [padahal berteriak pun tak pernah]
maaf jika mulut ini terlalu cerewet [apa aja sih yg selama ini sudah aku katakan?]
iih...kok jadi mellow dan berapologi gini???
yupz, sadarlah sahabat...
bukankah kau bilang saat ini sedang mempersiapkan langkah-langkah berkah itu?
lalu kenapa persiapan itu tak menyentuh satu sisi penting ini? kok bisa?
apapun yg sibuk kau perjuangkan saat ini
jangan lupa untuk pulang dan beristirahat
gunakan waktumu, lepaskan lelahmu, pejamkan matamu
[pasti istirahatnya lebih puas kalo tempat istirahatnya pun bersih, ya tho?]
dan saat harimu tenang, tak ada kesibukan yg menyela
maka sempatkanlah...paling tidak untuk mengangkut kardus-kardus itu ke gudang depan
agar teras kita terasa lapang dan nyaman dipandang
setelah itu, ambil sapu dan mulailah melenyapkan debu2 yg melekat di lantai
seperti debu-debu di hati kita,
bukankah mereka datang setiap hari dan oleh karenanya harus segera dibersihkan?
jangan lupakan juga tumpukan baju kotor di kamar mandi
[kalo udah terlalu tinggi bisa jadi sarang nyamuk, semut, bahkan kecoa juga lho...]
dan jika hari ini baru akan kau mulai selepas Dzuhur
maka baik bagimu membereskan semua itu sebelum Dhuha datang
dan begitu Dhuha benar2 di hadapan, maka kau bisa menghadap-Nya dengan tentram hati
[hmm...kenapa jadi panjang lebar gini ya??hehe...teruskan ah...]
aku mungkin tak akan pernah benar-benar marah, karena kau sahabatku
dan aku mungkin tak akan pernah benci padamu, meski gerutu cukup sering menggodaku
yang ingin kubilang: jangan terlalu sering nongkrong di depan tivi doooong...
masih banyak kok hal 'penting' yg bisa kau lakukan
Memasak; berapa lama sudah kau tinggalkan kebiasaan mulia-mu itu?
Olahraga; kenapa kau tak pernah ikut kami senam atau berenang?
sekali lagi, maafkan aku belum bisa jadi teman terbaik bagimu
karenanya aku ingin mengajakmu bergabung denganku
sama2 kita memperbaiki diri setiap hari
dan saling mengingatkan saat khilaf mulai meradang
yuk sahabat, yuuk...
sepenuh cinta untukmu