Selasa, 30 Juni 2009
hidup yang aneh
atau...
hidup ini jadi "aneh" karena berisi makhluk-makhluk "aneh" di dalamnya? apalagi yang itu tuh, spesies berdiri dan berjalan tegak, berkaki dua, dan punya otak yang kadang dipake gak pada tempatnya *alagh, ngemeng apa seh gw?*
dan, lebih spesifik lagi: makhluk berjenis kelamin laki-laki.
dulu, waktu saya masih seru-serunya menikmati masa SMA, seringkali saya dicurhatin temen-temen cowok. intinya sama: gimana sih cara ngadepin cewek? seolah cewek adalah makhluk "asing" yang bikin penasaran tapi ternyata begitu sulit dimengerti. padahal mah kalo saya pikir-pikir lagi, egois bener pernyataan kayak gitu. saya kok yakin banyak juga kaum perempuan yang dibikin blingsatan sama laki-laki gara-gara sikap kaum bersimbol lingkaran dan panah yang unpredictable ituh. nah...kalo gitu kan jadinya impas donks! wehehehee...
dan sekarang...saya jadi salah satu korbannya. fyuuuuhhh...emang susah ya jadi selebritis?
*dipentung satpam komplek*
oh bukaaaann...pada dasarnya sih sekarang saya bukan sedang mengalami peristiwa patah hati, meskipun ada indikasi ke arah situ *sigh* tapi sedang dibikin bingung aja sama sikap beberapa laki-laki yang saya kenal saat ini. ada yang cuek secuek-cueknya *gak nyadar apa si cewek jungkirbalik mikirin dia??* tapi ada juga yang kayaknya terserang sindrom obsesif *meskipun tu cewek gak cinta, he'll do anything to spend the rest of his life of being with her*. lucunya *eh, sopan gak sih saya nyebut 'lucu'??* kedua jenis lelaki itu malah berpasangan dengan perempuan yang...hmm...apa ya istilah yang tepat untuk menggambarkan keadaan mereka??
well, semacam...gak matching.
lelaki cuek itu 'berpasangan' dengan perempuan melankolis yang gampang banget blingsatan kalo sehari aja gak tau kabar si lelaki.
sementara, si lelaki obsesif malah terobsesi sama satu perempuan yang cueknya ampun-ampunan. she knew that the man loved her a lot, terlalu banyak malah. tapi karena satu dan lain hal, dia lempeng aja. cuek. salah satu alasannya, dia(si perempuan) masih belom yakin kalo lelaki-nya itu bakal bisa bikin dia bahagia. ah entahlah...saya mulai garuk-garuk kepala kalo mengingat-ingat hubungan mereka.
haaaaaaaahhh...postingan macam apa sih ini?? gak pentiiiiiiiiiiiiiiiiinggg....
pentingan juga laporan amdal ituh, dooohhh....kok ya tebel bener sih! besok terancam ngantuk di ruang rapat nih!! >.<
udah ah, lanjut mbaca lagi ajah. mestinya malem ini kan saya begadang buat MEMBACA dan bukan MENULIS...*kecuali nulis catatan kecil dari laporan itu*
hidup yang sungguh uwaneeeeeeehhhh....
Rabu, 24 Juni 2009
saksikanlah bahwa aku bahagia
Dalam setiap detak nafas yang kuhirup-hembuskan
Dalam setiap langkah yang kuayun-hentakkan
Dalam setiap kata yang kukunyah-ludahkan
Dalam setiap ramai cerca yang mampir di telinga
Aku ingin selalu merasa bahagia, Tuhan
Dalam setiap hening pagi yang khidmat
Dalam setiap syahdu selimut senja berwarna lembayung
Dalam setiap kering angin musim kemarau
Dalam setiap gigil tulang yang diterpa kristal salju
Dan aku akan berusaha untuk terus bahagia, Tuhan
Bersama setiap harap yang terucap sayup-sayup
Bersama setiap mimpi yang membumbung tinggi di langit penuh bintang
Bersama setiap deras derai tawa seribu sahabat
Bersama setiap airmata yang mengiringi jutaan peristiwa
Karena aku yakin, Tuhan
Kau menciptakan aku agar aku selalu bahagia…
sujud syukur atas segala anugerah kebahagiaan yang Kau kirim untukku, Tuhan…aku SANGAT bahagia
Sabtu, 20 Juni 2009
tentang ikatan hati
sungguh hidup tak selamanya mudah
meski jujur saja, berat bagi saya untuk mengatakan bahwa hidup itu sulit
mudah atau sulit, tergantung cara kita memandang hidup itu sendiri kan?
tapi tak bisa dipungkiri, yang namanya masa sulit itu pasti pernah hadir dalam hidup saya
menyapa entah sekali, dua kali, atau bahkan ratusan kali. berganti-ganti.
bersyukur, masih selalu ada keyakinan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya
teringat pesan pendek dari seorang adik, bertahun-tahun yang lalu:
selama masih ada semangat dan keyakinan tersisa (meskipun sedikit) percayalah
bahwa everything’s gonna be okay , cheer up sist!^^
dan airmata-nyaris-putus asa yang sempat menetes itupun akhirnya mengering,
berganti harapan baru, harapan akan jalan keluar baru.
Bukankah Allah memberi pertolongan dari arah yang tidak kita duga??
dan doa itu, yang selalu meyakinkan saya bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini
Bila Allah sudah berkehendak, tak ada yang tak bisa
doa yang membuat saya yakin
bahwa Allah saja-lah yang menggenggam dan mengendalikan hati setiap manusia:
saat kita mulai tak yakin bahwa kita akan sanggup menghadapi orang lain,
atau lingkungan yang benar-benar asing bagi kita,
yakinlah bahwa Allah ada bersama kita
Allah yang mengendalikan hati kita,
maka Allah juga yang mengendalikan hati orang yang kita hadapi
tak perlu takut, dan segera usir saja kecemasan itu
Allah yang akan bantu kita “menaklukkan” mereka
Allah yang akan melembutkan hati mereka
Allah yang akan mengikatkan hati kita dan mereka
Karena doa itu, adalah doa pengikat hati. doa rabithah.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui
bahwa hati-hati ini telah
berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya pada-Mu,
bertemu untuk taat
kepada-Mu,
bersatu dalam rangka menyeru (dakwah) di jalan-Mu,
dan berjanji
setia untuk membela syariat-Mu,
maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya
Allah
abadikanlah kasih sayangnya,
tunjukkanlah jalannya,
dan penuhilah
dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup,
lapangkanlah dadanya dengan
limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu,
hidupkanlah dengan
ma'rifah-Mu,
dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu.
Sesungguhnya
Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
dan semoga shalawat
serta salam selalu tercurah kepada Muhammad,
kepada keluarganya, dan semua
sahabatnya
karena siapapun dia,
apapun agamanya *bahkan jika ia tidak beragama*
seberapapun usianya,
sebanyak apapun hartanya,
sejauh apapun jaraknya dari kita,
setinggi apapun jabatannya,
se-asing apapun bahasa yang ia gunakan,
sekeras apapun karakternya,
segarang apapun wajahnya,
se-sensitif apapun perasaannya,
bahkan meski kita tidak mengenalnya sedikitpun…
selalu yakin bahwa TAK ADA SATUPUN makhluk yang terlepas dari penguasaan Allah
tak ada satupun GERAK yang tidak Allah lihat
tak ada satupun KATA yang tidak Allah dengar *meski tidak terucap sekalipun*,
dan tak ada satupun HATI yang tidak Allah ketahui isinya
jadi mengapa harus ragu lagi?
mulai bisikkan doa itu sembari membayangkan wajah-wajah orang yang ingin kita dekati hatinya
Allah MAHA Mendengar, bukan?
Semoga bermanfaat ^^
*special thanks to Lisma Safitri: sms-mu itu, yang datang disaat saya letih dan nyaris menyerah dengan segala keruwetan skripsi, sungguh tak akan pernah bisa saya lupakan. peluk sayang…
Kamis, 18 Juni 2009
menjelang shubuh
detik-detik menjelang shubuh yang nampaknya sayang banget untuk dilewati dengan tidur. ah iya, kenapa gak dari dulu aja kayak gini ya? bangun sebelum shubuhnya sih udah lumayan bisa, tapi dipikir-pikir malah gak produktif aja kalo langsung tidur lagi. nanggung pula, ntar shubuhnya malah jadi telat. wokeh wokeh, besok-besok kita coba lagi untuk terapi menulis blog sebagai ganti tidur menjelang adzan shubuh, hehehehe...
trus nulis apa dong? hmmm.... apa ya?? oh tentang nonton film Garuda di Dadaku aja kali ya. jam tujuh malem tadi, bareng uli, fahmi, irvan, dan vina, akhirnya saya bisa juga nonton tayang perdana film itu di xxi botani square. pengalaman pertama nonton film tayang perdana. ngerti gak maksudnya? hehehe...iya, selama ini saya belom pernah tuh nonton film di awal pemutarannya di bioskop. sebenernya hari ini juga gak begitu direncanakan. berdasarkan hasil chatting YM sekaligus perenungan mendalam akan kesuraman hari saya jika saya tidak menonton film itu *preett, ngemeng apaan sih gw?* akhirnya saya memutuskan nonton. intinya sih, refreshing! bener-bener saya butuh hiburan *selain butuh tidur tentunya* setelah sehari semalam berjibaku dengan laporan akhir proyek indramayu ituh. fyuuuhhh....terhitung sejak rabu malam kamis lalu *sekitar jam 10 malem kayaknya* saya mulai menyalakan komputer, dan baru saya matikan jam setengah empat sore tadi. yaaa emang kerjanya juga disambi chatting plus fesbukan siy, abis kalo gak gitu malah jadi ngantuk-ngantuk mulu kerjanya. beruntung saya punya beberapa teman yang emang bakat "ngalong", jadi meskipun saya kerja sampe jam tiga pagi, masih ada teman yang bisa diajak ngobrol lewat YM atau fesbuk. mudah-mudahan itu beneran mereka ya, bukan yang laen...*hiyaaaahh...sok brani bener lu yas*
dan laporan itu, hingga detik ini, belum juga selesai. ah duduuuuuulll...! saya merasa ini bukan salah saya lho. saya udah bilang sama si mbak translator, deadline-nya hari rabu karena mau saya kirim ke bangkok hari kamis. saya kan juga butuh waktu untuk edit dan layout laporan ituh. eeeehh, lha kok malah si embak-nya sampe sekarang masih belom ngirim hasil terjemahannya. ya satu bab lagi sih, tapi kan tetep aja butuh waktu. duh mudah-mudahan pagi nanti saya bisa konsentrasi penuh untuk menyelesaikan laporan itu. bikin repot aja mbaaaaak, mbak.....
wheww...adzan shubuh berkumandang sudah. siyap-siyap sholat dan tilawah sedikit. eh iya, satu hal yang belum saya ceritakan tentang nonton tadi adalah: kita kebagian duduk paling depan!!! whoaaaaaaaaaa....keluar studio kepala jadi pusing dan mata juling stadium awal. fahmi kayaknya puas banget ngeledekin saya kena karma gara-gara dulu pernah protes sama dia pas nonton night at the museum dan kebagian kursi deret kedua dari depan. ahahahahahhh...maafkan saya ya kawan-kawan. protes aja tuh sama anak-anak diploma 43 yang ngeblok tempat se-alaihim gambreng banyaknya. nonton massal buuuu....
ya sutralah, demikian postingan saya hari ini. semoga besok-besok masih diizinkan Allah bangun lebih awal dan tidak tergoda untuk tidur lagi. selamat hari jumat!
*hugs*
Sabtu, 06 Juni 2009
post-marriage friendship
aaahhh…kenapa tiba-tiba ngomongin ini ya? padahal awalnya cuman mau say thanks buat sahabat saya paling juara se-jagat dunia, khususnya hari ini: haris rohim muharam. atas kebaikannya menemani saya roadshow kondangan di bandung, nyupirin mobil tanpa stuntman (nyetir mobil di bandung pas wikend tu sama aja nyari perkara, bikin encok!), sampai harus bersabar menahan lapar (baru makan siang jam 3 sore). aselinya gak tega liat dia nguap-nguap kecapekan pas perjalanan pulang, tapi apa daya saya gak bisa gantiin dia nyetir mobil karena emang saya gak bisa nyetir. tambahan lagi, dengan statusnya yang engaged, rasanya makin gimanaaaaa….gitu. meski tunangannya ada di kota lain, saya tetap terheran-heran dengan kecuekan dia yang masih mau jalan sama saya. kita emang udah temenan lama banget, dari kelas satu smp. dan diantara banyak sahabat saya yang lain, dia adalah salah satu yang bertahan tidak berubah sikap sedikitpun meski statusnya sendiri sudah berubah, bukan lagi “milik umum”, ya seperti saya ini, hehehehe…
well, jujur aja, hal-hal”sepele” semacam itu ternyata masuk juga ke pikiran saya. tentang hubungan pertemanan pasca berkeluarga. hadooooohhh…rasanya kok males ya membahas topik ini? seperti ada yang nyelekit di hati. kayak ada yang nyubit-nyubit kecil punggung tangan saya. pernah dicubit-cubit kecil? itu istilah saya untuk cubitan yang dilakukan dengan ujung jari atau kuku. meskipun yang dicubit juga cuman seujung kulit, tapi rasanya kan pedih-pedih nyelekit. ya begitulah rasanya bagi saya saat memikirkan “masa depan” suatu hubungan pertemanan pasca menikah/berkeluarga. nyelekiiiiiiittt….
adalah beberapa teman saya yang akhirnya memutuskan untuk menikahi sesama teman main. sesama teman ngumpul-ngumpul sejak sekolah menengah dulu. buat saya sih rada aneh, teman dekat kok bisa ya jadi pasangan suami istri? soalnya hal-hal seperti itu, meski pernah sempat terlintas di benak saya, saya berharap tidak akan mengalaminya sendiri. rasanya kok aneh aja kalau harus menikahi teman yang dengannya kita pernah saling ledek, saling hina, saling jambak, saling jitak, dan saling tau kejelekan masing-masing, tiba-tiba harus jadi teman tidur kita sehari-hari. gyaaaaaaaaaaahh…stop, stop! jangan diteruskan lagi ah, bergidik saya ngebayanginnya, heuheuheu… tapi tentunya saya juga gak mau bahas ini. terlalu relatif. setiap orang pasti punya persepsi dan definisi sendiri, sejauh mana sahabat bisa jadi pasangan hidup, dan sejauh mana hal itu tidak berlaku bagi mereka dan bagi saya. let’s skip this section.
adalah kemudian beberapa teman saya lainnya (dan yang ini jumlahnya mayoritas) yang menemukan pasangan hidupnya diluar teman main sehari-hari. ah ya, sebelum lebih jauh, saya batasi saja definisi “teman main sehari-hari”. karena bagi saya pribadi yang namanya teman main sehari-hari kebanyakan merujuk pada teman sma dan kuliah. bagi saya, dari dua lingkungan inilah saya paling banyak mendapatkan teman yang akhirnya saya nobatkan menjadi sahabat. lebih dari sekedar teman. nah, sebagian besar sahabat saya yang sudah menikah, menikah dengan orang yang tidak saya kenal sebelumnya, or at least, tidak terlalu saya kenal. jujur saya bahagiaaaaaaaa…banget setiap ada teman saya yang menikah, terutama jika bisa menyaksikan mereka berikrar pada saat akad nikah. rasanya lega dan bangga bisa mengiringi mereka memasuki babak baru kehidupan. Saya pernah sempat menangis di akad nikah salah seorang sahabat saking terharunya. tapi ternyata kemudian keharuan itu tidak lama bertahan. beberapa minggu atau bulan berselang, mulai muncul kangen. kangen karena komunikasi tidak berjalan se-intens dulu. ada yang pindah kota karena mengikuti pasangannya, sehingga kami (saya dan sahabat saya) tidak lagi bisa sering bertemu (komunikasi via telepon? yah, bagaimanapun gak akan ada yang bisa mengalahkan komunikasi tatap muka kan?). ada yang tetap tinggal di kota yang sama dengan saya, tapi tetap saja tidak se-available sebelumnya. gak bisa lagi leluasa hang-out bareng karena bagaimanapun mereka harus mempertimbangkan izin dan kepentingan keluarganya. fyyuuuhh...saat-saat inilah yang membuat saya kadang menyesal, kenapa gak saya aja sih yang nikah duluan, jadi kan bukan saya yang merasa “ditinggalkan” oleh mereka, tapi sebaliknya! hahahahahah.... cukup, cukup. lagi-lagi out of topic deh :D
yah, tapi memang seperti itulah adanya. ternyata rasa “kehilangan” itu nyata. dan saya tidak berdaya apa-apa dibuatnya. saya hanya bisa sadar, bahwa perubahan itu niscaya. kehidupan seseorang berjalan dan berubah untuk menemukan kesempurnaannya masing-masing. pada akhirnya pasti ada yang berubah. bahkan saya sendiri sudah merasakan hal-hal seperti ini jauh sebelum saya berpikir tentang kehidupan berkeluarga. hanya karena beberapa sahabat memutuskan untuk punya pacar (sedangkan saya memilih untuk tidak pacaran karena alasan pacaran = ribet), saya kemudian merasa terabaikan. waktu-waktu dimana normalnya kami main sama-sama perlahan dirampas oleh kepentingan lain yang seolah lebih penting: pacaran. dan sekarang semuanya seolah terulang lagi. bedanya, dulu saya masih bisa protes dengan cara ngambek saat mereka mengabaikan saya karena lebih mementingkan pacar. tapi kalau hari ini saya melakukan hal yang sama karena mereka lebih mementingkan suami/istri/keluarga mereka, jelas saya gak dewasa. toh suatu saat besar kemungkinan saya akan bersikap seperti mereka juga kan? it’s only a matter of time.
tapi saya kok yakin ya, meskipun saya nanti akhirnya menikah juga (amiiiin), saya pasti akan tetap merindukan masa-masa dimana hanya saya dan sahabat-sahabat saya. our precious time. saat dimana saya tidak akan merasa canggung tertawa bersama mereka, mengobral hal-hal gila dan memalukan, dan melepaskan semua status sosial seperti pangkat/jabatan, besaran penghasilan, karakter pasangan hidup, jumlah anak, dan tetekbengek keluarga lainnya. seperti hari ini. meskipun orang yang duduk di samping saya seharian tadi sudah hampir menjadi milik orang lain, tidak ada sedikitpun perubahan sikap yang saya rasakan dari dia. saya tidak merasa diabaikan meski beberapa kali dia menelepon tunangannya di sela perjalanan. saya juga tidak merasa canggung jalan bareng seseorang yang tidak se-available saya. itulah yang sebenarnya sangaaaaaaaaatt…saya harapkan terjadi pada hubungan saya dengan semua sahabat saya pasca sebuah pernikahan. tidak ada yang berubah meski hidup masing-masing dari kami sudah berubah.
tapi apa mungkin ya?
Rabu, 03 Juni 2009
songs of these days...
terngiang sebuah lirik lagu..
do you like to be praised by
answering everyone's expectations?
will your smile always be beautiful
even if you hide your true self?[Kanashimi wo Yasasisha ni/Turning Sadness into Kindness, OST Naruto]
ah hidup, adaaaaaaaa...aja naik turunnya...
I lose my way
I even completely lose my words[Road to You All, OST Naruto]
*naruto oh naruto, you've made my days...*
Selasa, 02 Juni 2009
(mau nulis banyak tapi kok ngantuk ya) -- rangkuman wiken bulan mei
dingin-dingin ujang gini kayaknya enak deh minum hot lemon grass...selain di bebek bengil ubud, dijual dimana lagi ya??