Senin, 14 Maret 2022

a day to remember, for the love of BTS and ARMY [PTD On Stage - Seoul, Day -3]

I wish Multiply is still here. I want to keep all these screenshots in a blog and Multiply is the perfect platform for it. I do not want to keep this in my Instagram account, but now I am thinking about setting up a new account which specifically contains BTS pictures. However, most of the time, I got the pictures from random sources, while these screenshots are personally taken by yours truly. Anyway, let's see how this is going in the future. If I have loads of pictures, maybe I will set up a new Instagram account to keep those virtually.

 















 

Selasa, 17 Desember 2019

tomorrow, tomorrow...

i love ya tomorrow
you're always a day away...

siapa bilang empat bulan adalah waktu yang singkat
nyatanya lama terasa
empat bulan delapan belas hari, tepatnya
sungguh ini bukan masa yang terbilang mudah

besok aku pulang
atas izin-Nya, kembali dapat kupeluk belahan jiwa
yang berikutnya tak ingin lagi pisah lama-lama
cukup sekali saja

bismillaah...

Senin, 09 Desember 2019

counting the days

kurang dari 10 hari lagi.

sejujurnya selalu merasa waswas tiap inget rencana pulang bulan ini. antara excited dan worry. bahkan saking excited-nya sampe bikin mbrebes mili. sekangen itu ya Allaah. kangen peluk Alanna, kangen temenin dia tidur, kangen makan sambil ngobrol bertiga, dan baaaanyak lagi. sementara yang bikin waswas, apalagi kalo bukan urusan residence permit. pagi tadi Tam nunjukin surat dari Ausländerbehörde yang ngabarin bahwa residence permit Tam udah jadi. padahal antara gw, mas Albert, dan Tam, masih duluan gw dan mas Albert yang daftar. husnudzon-nya gw sih karena visa Tam akan kadaluarsa tanggal 20 Januari sedangkan visa gw dan mas Albert masih tanggal 30-nya. Tapi kan beda 10 hari doang ya. satu lagi yang bikin (gw) waswas adalah tentang durasi residence permit atau mungkin fiktion yang bakal dikasi. gambling banget sih emang beli tiket pulang tanggal 11 Juni. kalo RP atau fiktion cuman dikasi untuk 6 bulan dan dihitung dari tanggal 12, mepet super parah itu namanya. masih mending tanggal 12, kalo lebih mundur dari itu?? siap-siap cancel tiket atau bayar ekstra untuk majuin jadwal terbang. huft...

hal yang bikin cemas lainnya: urusan packing. karena mau sekalian kosongin kamar, jadinya riweuh mana yang harus disimpen duluan. apalagi mas Albert bakal pergi seminggu dan gw ga bisa masuk rumahnya untuk nyicil bawa barang. untuk perkara ini udah antisipasi transit barang di rumah Kang Jun sih, semoga dia gak keberatan dititipi, mengingat barang-barang di rumahnya juga (sepenglihatan gw) lumayan banyak dan menumpuk. tapi ya mau gimana lagi. ini juga masih galau antara pake duffel bag atau beli koper lagi. praktisnya sih emang beli koper, tapi kok ya sayang duitnya. lagipula yang dibutuhkan di rumah (Bogor) kan koper ukuran besar, karena koper kabin udah ada. bawa pulang dua koper besar berasa heboh amat ya, udah kayak pulang bawa barang dagangan, hahaha.

berikutnya, surat keterangan dari Profesor untuk gw submit ke DAAD. gw udah minta surat ini sejak tiga minggu yang lalu ke Mas Patrick, yang bisa dibilang jadi Plt Prof gw selama beliau rehab, tapi sampe hari ini dia belum ngasi kode apapun tentang surat itu. agak mengherankan sebenernya, gak seperti tipikal orang Jerman yang serba punktlich dan penuh kepastian. tapi tadi dapet kabar dari Laura bahwa besok Prof mau ke kampus. jadi ada harapan urusan persuratan bisa kelar besok. aaminn.

perkara cari rumah tentu masih jadi beban pikiran. untuk urusan ini hanya bisa berdoa banyak-banyak sambil terus mantengin eBay, immowelt, dan immonet. tumben notifikasi immonet gak serame biasanya. sepi banget malah. tapi emang gak banyak juga sih yang bisa diharapkan dari immonet karena kebanyakan rumahnya yang model kosongan gitu.


terakhir, urusan rambut. ini gak bikin waswas sih, tapi bikin SEBEEEELLL! udah berasa keren dengan warna yang awal, tetiba warnanya raib gegara ditumpuk warna burgundy! ditumpuk lagi sama warna baru yang dibeli di sini (dan lebih mahal), eh lha kok gak keluar warnanya?! padahal udah heboh banget krimnya sampe berlebih. gak paham lagi deh gw. jadi males ngaca, wkwkwkwk. pokoknya nanti sampe Bogor mau langsung hunting cari yang raspberry red! i want my red hair back!!!


Tschüss!

Minggu, 01 Desember 2019

more than two years later...

and now here I am...

parah sih ini mah absen nulisnya sampe dua tahun begini. betapa bejibunnya kisah kehidupan saya terhitung sejak postingan terakhir itu, Januari 2017, hingga hari ini. sekadar kilas balik, tulisan terakhir saya unggah dalam rangka membuka halaman baru hidup saya setelah sekian lama merasa nyaman di kampus, kemudian dalam waktu yang singkat, memutuskan untuk pindah bekerja di sebuah LSM. 16 Januari adalah hari pertama saya mulai bekerja di Wildlife Conservation Society, dan sejak hari itu, kehidupan terasa cepat bergulir. hari-hari yang sibuk, rapat sana-sini, diskusi hal-hal tidak penting hingga hal-hal tidak serius (lho?). jangankan terpikir untuk nulis blog, menulis caption Instagram berupa cerita aja rasanya tak sempat. atau malas.

hingga akhirnya malam ini, saya iseng Googling nama sendiri. hahahahaha. berfaedah banget gak sih nyari nama sendiri di Google? lalu Google menampilkan foto Alanna. kolase, lebih tepatnya. dan foto itu rupanya pernah saya unggah di blog. lucu banget anak ini (waktu itu) maasya Allaah. ya sekarang juga lucu sih, tapi kan beda ya lucunya, hahaha. ah, makin kangen rasanya.

tapi lalu gara-gara foto itu, saya jadi berkunjung ke blog ini dan malah cengar-cengir sendiri membaca beberapa tulisan lama saya. ternyata kehidupan saya kocak juga ya. sibuk, riweuh, tapi masih sempet nulis blog. dan ternyata saya kangen nulis kayak gitu lagi. nulis rekaman kejadian sehari-hari dengan cara yang 'gak serius', berusaha pake kata-kata yang baku namun seringnya gagal, dan gak peduli dengan komentar orang lain karena emang (kayaknya) gak ada yang baca blog ini, bahahahaha. tapi hal itu yang justru bikin saya nyaman karena jadi bisa lebih bebas bercerita (ngoceh, maksudnya).

Desember 2019. saat ini saya sudah di Jerman. hampir empat bulan lamanya. negeri yang saya gak pernah bermimpi untuk bener-bener hidup di tanahnya, dan ternyata Allaah izinkan saya beneran tinggal di sini. gak jarang saya merasa sedih atau minder karena saya gak kunjung mengerti omongan orang-orang di sekitar saya. bahkan ketika ada orang yang bertanya baik-baik pun, saya salah memberikan respon karena saya gak mengerti apa yang mereka katakan. iya, hal kayak gitu aja bikin saya sedih. meskipun gak sesedih waktu kangen Alanna sih. itu mah saya sampe nangis sesenggukan. lalu saya tersadar, mungkin saya harus kembali menulis untuk terapi. meluapkan emosi, mereduksi sedih dan sepi, atau untuk sekadar tertawa (miris) sendiri.

ya, saya mau menulis lagi. mulai hari ini. dan berusaha untuk gak cuti menulis terlampau lama. bakal banyak yang bisa saya ceritakan (sebenernyaaa), dan saya yakin suatu saat ini akan ada gunanya buat saya pribadi. bodo amat kalopun gak berguna buat orang lain, lah emang isinya recehan doang kan, hahaha. untuk menyemangati tekad membara ini, saya mau posting foto keren malam ini, oleh-oleh dari Weihnachmarkt bareng temen-temen di Rostock. segelintir orang Indonesia yang selalu sukses bikin saya hepi dan gak nelangsa kesepian (rada lebay emang). masih belum kesampaian naik bianglala (yang jadi latar belakang foto), tapi saya bertekad sebelum pulang ke Indonesia tanggal 18 nanti, saya harus naik!


cheers!

Rostock, 1 Desember 2019

Jumat, 13 Januari 2017

to end up a cycle and to start a new one...

...is waaaay uneasy most of the time. To leave the old environment that has been so comfortable for years is definitely hard to do, let alone facing a new circumstances that is still a big mystery. Thinking about it over and over again just makes me feel awful.

Hhhhh...

Okay, maybe I have to repeat this mantra. Again and again. And again.



"All is well. All is well. All is well"