Selasa, 30 Juni 2009

hidup yang aneh

saat saya merasa hidup begitu aneh? benarkah memang begitu??

atau...

hidup ini jadi "aneh" karena berisi makhluk-makhluk "aneh" di dalamnya? apalagi yang itu tuh, spesies berdiri dan berjalan tegak, berkaki dua, dan punya otak yang kadang dipake gak pada tempatnya *alagh, ngemeng apa seh gw?*

dan, lebih spesifik lagi: makhluk berjenis kelamin laki-laki.

dulu, waktu saya masih seru-serunya menikmati masa SMA, seringkali saya dicurhatin temen-temen cowok. intinya sama: gimana sih cara ngadepin cewek? seolah cewek adalah makhluk "asing" yang bikin penasaran tapi ternyata begitu sulit dimengerti. padahal mah kalo saya pikir-pikir lagi, egois bener pernyataan kayak gitu. saya kok yakin banyak juga kaum perempuan yang dibikin blingsatan sama laki-laki gara-gara sikap kaum bersimbol lingkaran dan panah yang unpredictable ituh. nah...kalo gitu kan jadinya impas donks! wehehehee...

dan sekarang...saya jadi salah satu korbannya. fyuuuuhhh...emang susah ya jadi selebritis?
*dipentung satpam komplek*

oh bukaaaann...pada dasarnya sih sekarang saya bukan sedang mengalami peristiwa patah hati, meskipun ada indikasi ke arah situ *sigh* tapi sedang dibikin bingung aja sama sikap beberapa laki-laki yang saya kenal saat ini. ada yang cuek secuek-cueknya *gak nyadar apa si cewek jungkirbalik mikirin dia??* tapi ada juga yang kayaknya terserang sindrom obsesif *meskipun tu cewek gak cinta, he'll do anything to spend the rest of his life of being with her*. lucunya *eh, sopan gak sih saya nyebut 'lucu'??* kedua jenis lelaki itu malah berpasangan dengan perempuan yang...hmm...apa ya istilah yang tepat untuk menggambarkan keadaan mereka??

well, semacam...gak matching.

lelaki cuek itu 'berpasangan' dengan perempuan melankolis yang gampang banget blingsatan kalo sehari aja gak tau kabar si lelaki.

sementara, si lelaki obsesif malah terobsesi sama satu perempuan yang cueknya ampun-ampunan. she knew that the man loved her a lot, terlalu banyak malah. tapi karena satu dan lain hal, dia lempeng aja. cuek. salah satu alasannya, dia(si perempuan) masih belom yakin kalo lelaki-nya itu bakal bisa bikin dia bahagia. ah entahlah...saya mulai garuk-garuk kepala kalo mengingat-ingat hubungan mereka.

haaaaaaaahhh...postingan macam apa sih ini?? gak pentiiiiiiiiiiiiiiiiinggg....

pentingan juga laporan amdal ituh, dooohhh....kok ya tebel bener sih! besok terancam ngantuk di ruang rapat nih!! >.<

udah ah, lanjut mbaca lagi ajah. mestinya malem ini kan saya begadang buat MEMBACA dan bukan MENULIS...*kecuali nulis catatan kecil dari laporan itu*


hidup yang sungguh uwaneeeeeeehhhh....

Rabu, 24 Juni 2009

saksikanlah bahwa aku bahagia

Aku hanya ingin bahagia, Tuhan
Dalam setiap detak nafas yang kuhirup-hembuskan
Dalam setiap langkah yang kuayun-hentakkan
Dalam setiap kata yang kukunyah-ludahkan
Dalam setiap ramai cerca yang mampir di telinga

Aku ingin selalu merasa bahagia, Tuhan
Dalam setiap hening pagi yang khidmat
Dalam setiap syahdu selimut senja berwarna lembayung
Dalam setiap kering angin musim kemarau
Dalam setiap gigil tulang yang diterpa kristal salju

Dan aku akan berusaha untuk terus bahagia, Tuhan
Bersama setiap harap yang terucap sayup-sayup
Bersama setiap mimpi yang membumbung tinggi di langit penuh bintang
Bersama setiap deras derai tawa seribu sahabat
Bersama setiap airmata yang mengiringi jutaan peristiwa

Karena aku yakin, Tuhan
Kau menciptakan aku agar aku selalu bahagia…


sujud syukur atas segala anugerah kebahagiaan yang Kau kirim untukku, Tuhan…aku SANGAT bahagia

Sabtu, 20 Juni 2009

tentang ikatan hati

sungguh hidup tak selamanya mudah
meski jujur saja, berat bagi saya untuk mengatakan bahwa hidup itu sulit
mudah atau sulit, tergantung cara kita memandang hidup itu sendiri kan?

tapi tak bisa dipungkiri, yang namanya masa sulit itu pasti pernah hadir dalam hidup saya
menyapa entah sekali, dua kali, atau bahkan ratusan kali. berganti-ganti.
bersyukur, masih selalu ada keyakinan bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya
teringat pesan pendek dari seorang adik, bertahun-tahun yang lalu:

selama masih ada semangat dan keyakinan tersisa (meskipun sedikit) percayalah
bahwa everything’s gonna be okay , cheer up sist!^^



dan airmata-nyaris-putus asa yang sempat menetes itupun akhirnya mengering,
berganti harapan baru, harapan akan jalan keluar baru.
Bukankah Allah memberi pertolongan dari arah yang tidak kita duga??

dan doa itu, yang selalu meyakinkan saya bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini
Bila Allah sudah berkehendak, tak ada yang tak bisa
doa yang membuat saya yakin
bahwa Allah saja-lah yang menggenggam dan mengendalikan hati setiap manusia:

saat kita mulai tak yakin bahwa kita akan sanggup menghadapi orang lain,
atau lingkungan yang benar-benar asing bagi kita,
yakinlah bahwa Allah ada bersama kita
Allah yang mengendalikan hati kita,
maka Allah juga yang mengendalikan hati orang yang kita hadapi
tak perlu takut, dan segera usir saja kecemasan itu
Allah yang akan bantu kita “menaklukkan” mereka
Allah yang akan melembutkan hati mereka
Allah yang akan mengikatkan hati kita dan mereka

Karena doa itu, adalah doa pengikat hati. doa rabithah.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui
bahwa hati-hati ini telah
berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya pada-Mu,
bertemu untuk taat
kepada-Mu,
bersatu dalam rangka menyeru (dakwah) di jalan-Mu,
dan berjanji
setia untuk membela syariat-Mu,
maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya
Allah
abadikanlah kasih sayangnya,
tunjukkanlah jalannya,
dan penuhilah
dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup,
lapangkanlah dadanya dengan
limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu,
hidupkanlah dengan
ma'rifah-Mu,
dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu.
Sesungguhnya
Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
dan semoga shalawat
serta salam selalu tercurah kepada Muhammad,
kepada keluarganya, dan semua
sahabatnya



karena siapapun dia,
apapun agamanya *bahkan jika ia tidak beragama*
seberapapun usianya,
sebanyak apapun hartanya,
sejauh apapun jaraknya dari kita,
setinggi apapun jabatannya,
se-asing apapun bahasa yang ia gunakan,
sekeras apapun karakternya,
segarang apapun wajahnya,
se-sensitif apapun perasaannya,
bahkan meski kita tidak mengenalnya sedikitpun…

selalu yakin bahwa TAK ADA SATUPUN makhluk yang terlepas dari penguasaan Allah
tak ada satupun GERAK yang tidak Allah lihat
tak ada satupun KATA yang tidak Allah dengar *meski tidak terucap sekalipun*,
dan tak ada satupun HATI yang tidak Allah ketahui isinya

jadi mengapa harus ragu lagi?
mulai bisikkan doa itu sembari membayangkan wajah-wajah orang yang ingin kita dekati hatinya

Allah MAHA Mendengar, bukan?

Semoga bermanfaat ^^

*special thanks to Lisma Safitri: sms-mu itu, yang datang disaat saya letih dan nyaris menyerah dengan segala keruwetan skripsi, sungguh tak akan pernah bisa saya lupakan. peluk sayang…

Kamis, 18 Juni 2009

menjelang shubuh

ahaaaaaaaaaayyy....sudah akhir minggu euy! yipyip, pamparampampam dung plak dunu dung pyaaaaaaakkk.... *halah, ikut-ikut Fa ajah...*

detik-detik menjelang shubuh yang nampaknya sayang banget untuk dilewati dengan tidur. ah iya, kenapa gak dari dulu aja kayak gini ya? bangun sebelum shubuhnya sih udah lumayan bisa, tapi dipikir-pikir malah gak produktif aja kalo langsung tidur lagi. nanggung pula, ntar shubuhnya malah jadi telat. wokeh wokeh, besok-besok kita coba lagi untuk terapi menulis blog sebagai ganti tidur menjelang adzan shubuh, hehehehe...

trus nulis apa dong? hmmm.... apa ya?? oh tentang nonton film Garuda di Dadaku aja kali ya. jam tujuh malem tadi, bareng uli, fahmi, irvan, dan vina, akhirnya saya bisa juga nonton tayang perdana film itu di xxi botani square. pengalaman pertama nonton film tayang perdana. ngerti gak maksudnya? hehehe...iya, selama ini saya belom pernah tuh nonton film di awal pemutarannya di bioskop. sebenernya hari ini juga gak begitu direncanakan. berdasarkan hasil chatting YM sekaligus perenungan mendalam akan kesuraman hari saya jika saya tidak menonton film itu *preett, ngemeng apaan sih gw?* akhirnya saya memutuskan nonton. intinya sih, refreshing! bener-bener saya butuh hiburan *selain butuh tidur tentunya* setelah sehari semalam berjibaku dengan laporan akhir proyek indramayu ituh. fyuuuhhh....terhitung sejak rabu malam kamis lalu *sekitar jam 10 malem kayaknya* saya mulai menyalakan komputer, dan baru saya matikan jam setengah empat sore tadi. yaaa emang kerjanya juga disambi chatting plus fesbukan siy, abis kalo gak gitu malah jadi ngantuk-ngantuk mulu kerjanya. beruntung saya punya beberapa teman yang emang bakat "ngalong", jadi meskipun saya kerja sampe jam tiga pagi, masih ada teman yang bisa diajak ngobrol lewat YM atau fesbuk. mudah-mudahan itu beneran mereka ya, bukan yang laen...*hiyaaaahh...sok brani bener lu yas*

dan laporan itu, hingga detik ini, belum juga selesai. ah duduuuuuulll...! saya merasa ini bukan salah saya lho. saya udah bilang sama si mbak translator, deadline-nya hari rabu karena mau saya kirim ke bangkok hari kamis. saya kan juga butuh waktu untuk edit dan layout laporan ituh. eeeehh, lha kok malah si embak-nya sampe sekarang masih belom ngirim hasil terjemahannya. ya satu bab lagi sih, tapi kan tetep aja butuh waktu. duh mudah-mudahan pagi nanti saya bisa konsentrasi penuh untuk menyelesaikan laporan itu. bikin repot aja mbaaaaak, mbak.....

wheww...adzan shubuh berkumandang sudah. siyap-siyap sholat dan tilawah sedikit. eh iya, satu hal yang belum saya ceritakan tentang nonton tadi adalah: kita kebagian duduk paling depan!!! whoaaaaaaaaaa....keluar studio kepala jadi pusing dan mata juling stadium awal. fahmi kayaknya puas banget ngeledekin saya kena karma gara-gara dulu pernah protes sama dia pas nonton night at the museum dan kebagian kursi deret kedua dari depan. ahahahahahhh...maafkan saya ya kawan-kawan. protes aja tuh sama anak-anak diploma 43 yang ngeblok tempat se-alaihim gambreng banyaknya. nonton massal buuuu....

ya sutralah, demikian postingan saya hari ini. semoga besok-besok masih diizinkan Allah bangun lebih awal dan tidak tergoda untuk tidur lagi. selamat hari jumat!

*hugs*

Sabtu, 06 Juni 2009

post-marriage friendship

siapa bilang persahabatan itu priceless?? buktinya hari ini saya sukses tekor akibat kalap mentraktir sahabat-sahabat saya. tapi kalau ada yang bilang persahabatan itu mahal harganya, bakalan saya tolak juga pernyataan itu. karena kalau dipikir-pikir, uang yang saya keluarkan untuk mentraktir mereka tadi sama sekali gak bisa dibandingkan dengan kesenangan, tawa, dan kebahagiaan luar biasa yang saya dapatkan saat menghabiskan waktu bersama mereka. jatuhnya malah jadi murah banget. jadi kesimpulannya, berapa sih harga persahabatan itu? hehehehe…. sungguh topik yang gak penting untuk dibahas. sama gak pentingnya dengan orang yang mencetuskan hari persahabatan sedunia. buat saya tiap hari ya hari persahabatan, hari-hari dimana saya selalu merasa punya sahabat dan bisa “mengakses” mereka tanpa batas. lagian ngapain dipikirin, sahabatan mah ya sahabatan aja, gak perlu diitung-itung nilai ekonomisnya. kalau merasa rugi, tinggalin deh. habis perkara.

aaahhh…kenapa tiba-tiba ngomongin ini ya? padahal awalnya cuman mau say thanks buat sahabat saya paling juara se-jagat dunia, khususnya hari ini: haris rohim muharam. atas kebaikannya menemani saya roadshow kondangan di bandung, nyupirin mobil tanpa stuntman (nyetir mobil di bandung pas wikend tu sama aja nyari perkara, bikin encok!), sampai harus bersabar menahan lapar (baru makan siang jam 3 sore). aselinya gak tega liat dia nguap-nguap kecapekan pas perjalanan pulang, tapi apa daya saya gak bisa gantiin dia nyetir mobil karena emang saya gak bisa nyetir. tambahan lagi, dengan statusnya yang engaged, rasanya makin gimanaaaaa….gitu. meski tunangannya ada di kota lain, saya tetap terheran-heran dengan kecuekan dia yang masih mau jalan sama saya. kita emang udah temenan lama banget, dari kelas satu smp. dan diantara banyak sahabat saya yang lain, dia adalah salah satu yang bertahan tidak berubah sikap sedikitpun meski statusnya sendiri sudah berubah, bukan lagi “milik umum”, ya seperti saya ini, hehehehe…

well, jujur aja, hal-hal”sepele” semacam itu ternyata masuk juga ke pikiran saya. tentang hubungan pertemanan pasca berkeluarga. hadooooohhh…rasanya kok males ya membahas topik ini? seperti ada yang nyelekit di hati. kayak ada yang nyubit-nyubit kecil punggung tangan saya. pernah dicubit-cubit kecil? itu istilah saya untuk cubitan yang dilakukan dengan ujung jari atau kuku. meskipun yang dicubit juga cuman seujung kulit, tapi rasanya kan pedih-pedih nyelekit. ya begitulah rasanya bagi saya saat memikirkan “masa depan” suatu hubungan pertemanan pasca menikah/berkeluarga. nyelekiiiiiiittt….

adalah beberapa teman saya yang akhirnya memutuskan untuk menikahi sesama teman main. sesama teman ngumpul-ngumpul sejak sekolah menengah dulu. buat saya sih rada aneh, teman dekat kok bisa ya jadi pasangan suami istri? soalnya hal-hal seperti itu, meski pernah sempat terlintas di benak saya, saya berharap tidak akan mengalaminya sendiri. rasanya kok aneh aja kalau harus menikahi teman yang dengannya kita pernah saling ledek, saling hina, saling jambak, saling jitak, dan saling tau kejelekan masing-masing, tiba-tiba harus jadi teman tidur kita sehari-hari. gyaaaaaaaaaaahh…stop, stop! jangan diteruskan lagi ah, bergidik saya ngebayanginnya, heuheuheu… tapi tentunya saya juga gak mau bahas ini. terlalu relatif. setiap orang pasti punya persepsi dan definisi sendiri, sejauh mana sahabat bisa jadi pasangan hidup, dan sejauh mana hal itu tidak berlaku bagi mereka dan bagi saya. let’s skip this section.

adalah kemudian beberapa teman saya lainnya (dan yang ini jumlahnya mayoritas) yang menemukan pasangan hidupnya diluar teman main sehari-hari. ah ya, sebelum lebih jauh, saya batasi saja definisi “teman main sehari-hari”. karena bagi saya pribadi yang namanya teman main sehari-hari kebanyakan merujuk pada teman sma dan kuliah. bagi saya, dari dua lingkungan inilah saya paling banyak mendapatkan teman yang akhirnya saya nobatkan menjadi sahabat. lebih dari sekedar teman. nah, sebagian besar sahabat saya yang sudah menikah, menikah dengan orang yang tidak saya kenal sebelumnya, or at least, tidak terlalu saya kenal. jujur saya bahagiaaaaaaaa…banget setiap ada teman saya yang menikah, terutama jika bisa menyaksikan mereka berikrar pada saat akad nikah. rasanya lega dan bangga bisa mengiringi mereka memasuki babak baru kehidupan. Saya pernah sempat menangis di akad nikah salah seorang sahabat saking terharunya. tapi ternyata kemudian keharuan itu tidak lama bertahan. beberapa minggu atau bulan berselang, mulai muncul kangen. kangen karena komunikasi tidak berjalan se-intens dulu. ada yang pindah kota karena mengikuti pasangannya, sehingga kami (saya dan sahabat saya) tidak lagi bisa sering bertemu (komunikasi via telepon? yah, bagaimanapun gak akan ada yang bisa mengalahkan komunikasi tatap muka kan?). ada yang tetap tinggal di kota yang sama dengan saya, tapi tetap saja tidak se-available sebelumnya. gak bisa lagi leluasa hang-out bareng karena bagaimanapun mereka harus mempertimbangkan izin dan kepentingan keluarganya. fyyuuuhh...saat-saat inilah yang membuat saya kadang menyesal, kenapa gak saya aja sih yang nikah duluan, jadi kan bukan saya yang merasa “ditinggalkan” oleh mereka, tapi sebaliknya! hahahahahah.... cukup, cukup. lagi-lagi out of topic deh :D

yah, tapi memang seperti itulah adanya. ternyata rasa “kehilangan” itu nyata. dan saya tidak berdaya apa-apa dibuatnya. saya hanya bisa sadar, bahwa perubahan itu niscaya. kehidupan seseorang berjalan dan berubah untuk menemukan kesempurnaannya masing-masing. pada akhirnya pasti ada yang berubah. bahkan saya sendiri sudah merasakan hal-hal seperti ini jauh sebelum saya berpikir tentang kehidupan berkeluarga. hanya karena beberapa sahabat memutuskan untuk punya pacar (sedangkan saya memilih untuk tidak pacaran karena alasan pacaran = ribet), saya kemudian merasa terabaikan. waktu-waktu dimana normalnya kami main sama-sama perlahan dirampas oleh kepentingan lain yang seolah lebih penting: pacaran. dan sekarang semuanya seolah terulang lagi. bedanya, dulu saya masih bisa protes dengan cara ngambek saat mereka mengabaikan saya karena lebih mementingkan pacar. tapi kalau hari ini saya melakukan hal yang sama karena mereka lebih mementingkan suami/istri/keluarga mereka, jelas saya gak dewasa. toh suatu saat besar kemungkinan saya akan bersikap seperti mereka juga kan? it’s only a matter of time.

tapi saya kok yakin ya, meskipun saya nanti akhirnya menikah juga (amiiiin), saya pasti akan tetap merindukan masa-masa dimana hanya saya dan sahabat-sahabat saya. our precious time. saat dimana saya tidak akan merasa canggung tertawa bersama mereka, mengobral hal-hal gila dan memalukan, dan melepaskan semua status sosial seperti pangkat/jabatan, besaran penghasilan, karakter pasangan hidup, jumlah anak, dan tetekbengek keluarga lainnya. seperti hari ini. meskipun orang yang duduk di samping saya seharian tadi sudah hampir menjadi milik orang lain, tidak ada sedikitpun perubahan sikap yang saya rasakan dari dia. saya tidak merasa diabaikan meski beberapa kali dia menelepon tunangannya di sela perjalanan. saya juga tidak merasa canggung jalan bareng seseorang yang tidak se-available saya. itulah yang sebenarnya sangaaaaaaaaatt…saya harapkan terjadi pada hubungan saya dengan semua sahabat saya pasca sebuah pernikahan. tidak ada yang berubah meski hidup masing-masing dari kami sudah berubah.

tapi apa mungkin ya?

Rabu, 03 Juni 2009

songs of these days...

saya nyaris sulit untuk berpura-pura menutupi perasaan, tapi entah kenapa, saya hampir selalu berhasil melakukan hal itu...fffuuiiihhh...lelah juga lama-lama...

terngiang sebuah lirik lagu..

do you like to be praised by
answering everyone's expectations?
will your smile always be beautiful
even if you hide your true self?

[Kanashimi wo Yasasisha ni/Turning Sadness into Kindness, OST Naruto]


ah hidup, adaaaaaaaa...aja naik turunnya...

I lose my way
I even completely lose my words

[Road to You All, OST Naruto]


*naruto oh naruto, you've made my days...*

Selasa, 02 Juni 2009

(mau nulis banyak tapi kok ngantuk ya) -- rangkuman wiken bulan mei


hmmm...dicoba aja ya, mudah-mudahan gak ketiduran sambil nulis *alagh, biasanya juga kalo dah nulis susah brenti*

intinya sih rangkuman perjalanan hidup *halah* selama sebulan kemarin. wiken demi wiken yang dilalui dengan selalu-ada-acara dan terpaksa membolos untuk yang satu itu: rutinan cuci-otak-cuci-hati, heuheu...

dimulai dengan wiken pertama di awal mei. ini adalah kedua kalinya saya menginjakkan kaki di taman wiladaktika, cibubur. pertama kali waktu jemput adik saya yang ikut training forum indonesia muda (fim) angkatan 5, dan yang kedua adalah hari itu, sabtu-minggu, 2-3 mei 2009. acara fim angkatan 7 yang sejatinya dimulai sejak tanggal 30 april. awalnya sempet gak pede waktu diajak ina gabung sama panitia disana, alasan ina, panitia butuh tambahan laptop untuk bakar-membakar cd. berhubung saya gak ada kerjaan akhirnya saya ngikut aja. dan pada kenyataannya emang bener: saya gak pede, hwehehehehehh... aseli deh, meskipun beberapa orang di sana cukup saya kenal dengan baik *dan mereka juga kenal sama saya lah yaaa...*, tetep aja ngerasa gak pede. pikiran jelek saya bilang, orang-orang yang gak kenal siapa saya pasti memandang saya dengan tatapan siapa-sih-lu-perasaan-lu-gak-pernah-ngikut-training-ini-deh...ah tapi ya biarin lah, lagian udah lewat inih, heuheu... acaranya menyenangkan kok. tapi memang lebih menyenangkan lagi kalo kita ada disitu sebagai panitia LEGAL. mwehehehehe...*diucapkan dengan nada prihatin*

wiken kedua, berarti tanggal 9-10 mei. kali ini saya di bandung, konsinyasi dari hari kamis. apa ya yang mo dicritain? gak seru ah, hehehe...tapi yang jelas sih ada senengnya karena bisa ketemu bahkan ngopi-ngopi bareng adit di ngopi doeloe teuku umar *bandung lah yaa, masa' iya ciamis?*. terus apa lagi ya?? udah ah. yang seru cuman itu doang. di bandung juga gak blanja-blanji kok. secaraaaa...

then, wiken berikutnya: 16-17 mei. hmmm...saya lagi-lagi ke bandung. sok-sokan ikut lokakarya yang diliat dari judulnya aja udah mblenger duluan: workshop on coastal oceanography. and agaaaaaaaiinn.... sesuai dengan perkiraan sebelumnya: saya sukses termabok-mabok menyimak semua materinya. aaaaaaarrrrggghhhh!!! udah mah materinya susah, pake bahasa inggris pula. halahhalahhalaaaahhh...but the good parts were always stand behind all of the worst. meskipun "gagal" di workshop, tapi saya "sukses" di hal lain: silaturahim sama pakde bude yang mulai sepuh. bisa nginep di rumahnya yang cukup nyaman *well, meskipun hanya di rumah bagian depan-samping aja siy*, bisa ngobrol banyak sama pakde soal deklarasi pak beye-pak boed di sabuga, bisa bantu-bantu cuci piring dan menghangatkan makanan di microwave *hal-hal yang gak pernah saya lakukan di rumah sendiri, hehe*, plus bisa menikmati malam minggu yang tenang, baca buku sambil tiduran di sofa plus menghirup kopi instan. tambahan lagi, saya pulang pergi naik kereta parahyangan. berasa udah lamaaaaa....banget gak naik kereta. yah itung-itung pemanasan buat minggu depannya. emang ada apa gitu minggu depan?


hehehe...maap pembaca, dengan semena-mena tulisan ini saya interupsi secara sepihak. malam sudah larut, hujan juga sudah turun sedari tadi, pertanda saya harus segera tidur *padahal kan saya pengennya tidur dari dua jam yang lalu :( * cerita ada-apa-minggu-depan nanti saya posting menyusul, dalam tempo yang...yang...yang....kapan ya? hihihihi...ya pokoknya mah saya usahakan deh, terlepas dari singkat atau tidak singkat *temponya, maksud saya*. makasih ya sudah membaca ini *eh emang ada yang baca??* saya mo tidur ah, keburu hujan bosan turun tapi saya tidak juga tidur.


uaaaaaaahhh.........selamat malam semuanya, mimpi indah yaaaa.... ^^


dingin-dingin ujang gini kayaknya enak deh minum hot lemon grass...selain di bebek bengil ubud, dijual dimana lagi ya??

Senin, 01 Juni 2009

mukena-case dari dudu



lovely, isn't it?? i just wondered that she must have two wonderful hands to make it perfectly.
bunch of thanks, du! ^^