Senin, 25 Februari 2008

menjadi orang baik


Pada akhirnya yas (atau "kami"?) berujung pada sebuah kesimpulan (setelah berdiskusi dengan alot selama kurang lebih satu jam, di suatu malam menjelang gerimis...sambil berdiri di balik pagar!), bahwa begitu banyak jalan dan cara untuk menjadi orang baik. Seperti apa? Persepsikan sendiri. Terlalu egois rasanya bila harus mendefinisikan apa itu "orang baik". Tapi kami yakin, bahwa menjadi "orang baik" itu tidak sulit. Sekali lagi tidak hanya lewat satu jalan, atau satu cara. Banyak. Menjadi sumber inspirasi kebaikan, bisa juga kami kategorikan sebagai "orang baik". Menyebar kebaikan kapanpun dan dimanapun ia berada, itu juga kriteria "orang baik". Tidak mengganggu privasi orang, itu kan juga prilaku baik. Termasuk juga menerima orang lain seperti adanya dia. Tak sulit.

Hmm....

Yukk....kita bertekad jadi orang baik selama-lamanya!!! ^_^


*when finally I can breath for a moment...*

Kamis, 21 Februari 2008

give thanks to Ela


yas gak kebayang seandainya di kantor gak ada siswa PKL/magang macem neng Ela ini, wuiih....dijamin bakal kurus deh! dari mulai ngetik surat/memo, nyamperin si bos buat minta koreksi (iya kalo sekali bikin langsing bener, nah kalo salah2 mulu???), ngoreksi suratnya itu sendiri, minta nomer surat ke administrasi di lantai 6 (sarang yas di lantai 5), sampe nyebar2in memo ke gedung sebelah...weudeeuuuhhh....cape' deeeehhh...

yah, kadang kasian juga sama si neng. yang nyuruh kadang suka semena-mena. tapi kalo gak disuruh, kasian juga jadi nganggur, hehehe...*jatuh iba kok setengah-setengah*. Neng satu ini hobinya chatting sih, jadi daripada ngeliat dia chatting mulu di kantor, mendingan disuruh2 aja, hihihi...sadis! kadang juga ni anak suka bikin gregetan, kalo lagi kumat, lamaaaaa.....banget loading informasinya. akhirnya mbak Sari jadi uring-uringan sambil ngoceh-ngoceh ke yas, hahahaha...kalo udah gitu seru lah pokona mah! ^_^

anyway, makasih banget ya La. hari ini Ela dah bantuin yas nge-faks surat undangan buat rapat besok plus nganter memo ke gedung sebelah...SEMANGAT and KEEP SMART ya LA!!!

Selasa, 19 Februari 2008

a trip

 

*pendek amat judulnya...*

yang jelas, yas suka banget travelling, hehehehe.... dan perjalanan ke Palembang kemarin bisa dibilang membawa banyak pelajaran untuk yas renungi dan maknai. Tentang sebuah ketabahan, kesabaran, kesiapan menghadapi hidup atas apapun yang terjadi, pengorbanan, perjuangan, kegigihan....dan yang lebih penting, persaudaraan atas nama akidah...Tidak mudah bagi seseorang, siapapun dia, menerima musibah yang begitu beruntun. Tapi toh hidup harus terus berlanjut. Perih memang, tapi bukan berarti harus berhenti...Jadi inget lagunya Mocca:

Losing you, it's not the end of the world

But it's true, that it's definitely hurt....

*sebenernya ini lagu orang lagi patah hati, tapi nyambung2 juga kan, hehehehe...maksa*

Dan sebuah perjalanan (apalagi yang ditempuh sendirian) banyak kesempatan bagi yas untuk berefleksi. Yaa...kalo diliat sepintas sih gak jauh beda antara berefleksi dan melamun, hehehe...Tapi Insya Allah yang ini ngelamun-nya pake skill kok *apaan sih yas??* That's why I love travelling muchly =)

Tak ada yang lebih menggembirakan saat melihat sahabat tersenyum dan tertawa lepas, tanda ia amat sangat gembira. Dan kita pun otomatis menjadi gembira karenanya, bukan begitu? Maka tak ada lagi penyesalan atas sebagian tabungan yang melayang atau atas rasa mual yang diderita lebih dari 11 jam (well, it's not about me anyway ;p). Semua melebur menjadi haru kala peluk mewarnai riang celoteh rindu, mewartakan pada dunia: "HEI, KAMI SEDANG BAHAGIA!!!" Ah, sahabat.....adakah kata lain yang lebih manis daripada itu? Dan beginilah cara kami memaknai arti persahabatan...

Maaf kalo tulisan ini rada gak jelas juntrungannya, hehehe...mudah2an gak nyesel. Maaf juga belum sempat sekalian posting foto-foto Visit Musi 2008 a la yas (ceritanya turut menyukseskan program pemerintah gitu lhoo...). Apa yang ada di kepala, rasanya sayang kalo gak segera dikeluarkan, takut keburu jamuran, hehehe...

see ya on the next journey of life...^_^

cheers!

 

Senin, 11 Februari 2008

belajar motret lagiiii....




kebanyakan obyeknya bunga, soalnya yas suka bunga, hehehe...maksud yas, yas hanya suka bunga yang masih nempel sama tangkai dan akarnya nancep di tanah, yas gak suka bunga yang dipotong trus dirangkai, kan kasian...mangkanya dulu bener2 gak mau kalo pas wisudaan, soalnya kan sayang banget, ujung2nya ntar kebuang juga...

Jogja: In Our Mind, Our Heart, Our Eyes...




saat ada kesempatan dan juga tekad yang kuat, maka tak ada satupun yang bisa menghambat...meski hujan badai (plus kejatohan tiang tenda tukang soto), perjalanan tetap harus dilanjutkan, meski nyaris habis kata di sudut kereta, meski kaki tertekuk menahan kantuk, dan meski isi dompet harus rela terkuras, hehehe...entah bagian mana yang bisa disebut membanggakan, bagi kami tak penting...yang cukup terpatri dalam hati kami hanya satu hal: bahwa mimpi itu harus diwujudkan, dan tantangan harus ditaklukkan. Thanks to Andrea Hirata atas Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Edensor-nya...see you on the next journey!!

Imlek a la Plaza Ekalokasari - Bogor




merah itu meriah...jadi inget pesta pernikahan temen yas yang orang Padang itu...mata berasa kecolok!hehehe...kebetulan (eits, gak ada yang kebetulan ya??) lagi jalan sendirian di Ekalos, kok tertarik aja sama dekorasi mall-nya. Alhamdulillah pas lagi bawa camdig juga, ya sutralah, coba-coba belajar fotografi dengan klak-klik sana sini. Mudah-mudahan hasilnya gak mengecewakan...^_^

Kamis, 07 Februari 2008

Deep Indonesia 2008

Start:     Mar 28, '08
End:     Mar 30, '08
Location:     Hall A Jakarta Convention Center
THE GATEWAY INTO THE MARKETS OF THE WORLD’S LARGEST ARCHIPELAGO...silakan jelajahi lebih jauh di http://www.deepindonesia.com/2008/


see ya there!!! ^_^

ARE YOU A DIVER??? BEWARE!!!

Or maybe not a real diver but just have some fun with snorkeling or fun dive, so you have to beware of this!!!

 

Hehehehe, provokatof banget gak sih tuh? Well, mudah-mudahan jadi bikin tertarik untuk baca leih lanjut…^_^

 

Pernah denger tentang GREEN FINS?

 Singkatnya, GREEN FINS adalah sebuah program yang diinisiasi oleh Coordinating Body of the Seas of East Asia/COBSEA, sebuah bagian dari tubuh United Nation Environment Program/UNEP yang menjadi koordinator dari kegiatan-kegiatan terkait pelestarian lingkungan laut (dan juga pesisir) di wilayah Asia Timur, dimana Indonesia yang gemah ripah loh jinawi ini juga menjadi bagian darinya (keterangan lebih lanjut bisa klik disini). Pada "The Planning Workshop for "Green Fins" Local Network Leaders" tahun 2004, diluncurkanlah program GREEN FINS. Inti dari program ini adalah merangkul para penyelam (diver/snorkeler) maupun pengelola situs penyelaman (dive operator) untuk bersama-sama mengkampanyekan Eco-friendly Diving, alias penyelaman yang ramah lingkungan. Hal ini dicetuskan seiring dengan keprihatinan pada kegiatan penyelaman (terutama dari segi pariwisata) yang berpotensi besar merusak lingkungan. Bisa jadi karena pihak dive operator kurang baik dalam menjaga kelestarian situs penyelaman tersebut, maupun hotel/resor disekitarnya yang tidak peduli lingkungan. Misalnya, dengan tidak mengelola sampah/limbah hotel/resor sehingga berpotensi mencemari situs penyelaman. Nah, berdasarkan hal-hal tadi, muncullah ide GREEN FINS ini. Sebagai lokasi percontohan (pilot project), dipilihlah Thailand, Filipina, dan Indonesia, yang dianggap memiliki kekayaan hayati bawah laut yang sangat indah, serta menjadi tujuan utama bagi pariwisata penyelaman (plok..plok..ploookkk…, bangga laaah…). Sejauh ini program GREEN FINS di Thailand dan Filipina sudah cukup well-established, bisa dibuktikan dengan keberadaan situs web dan kegiatan-kegiatan pendukung GREEN FINS yang juga sudah banyak dilakukan (inventarisasi, pemantauan terumbu karang, kegiatan bersih pantai/beach clean-up, dll). GREEN FINS sendiri punya Code of Conduct atau sebangsa Prosedur Operasi Standar untuk dipatuhi oleh para dive operator maupun bagi para diver/snorkeler, agar laut dan ekosistemnya tetap terjaga (sebagai contoh, lihat di web GREEN FINS Filipina – lebih gampang ngebukanya, yang punya Thailand rada lambreta lawalata). Pada praktiknya, para wisatawan yang ingin menikmati wisata selam didorong untuk memilih dive operator yang punya sertifikat GREEN FINS ini, karena dengan begitu wisatawan bisa berkontribusi terhadap kelestarian ekosistem laut. Jadi semacam akreditasi gitu laah…

 

Lantas gimana dengan Indonesia? Well, hiks..hiks…malu yas nyeritanya, hehehehe…Jadi, sampe sekarang ini, program GREEN FINS di negara kita tercinta ini sama sekali belum jalan. Belum ada dive operator yang dirangkul, belum ada kegiatan-kegiatan khusus di situs penyelaman, dan belum ada situs web yang dibangun. Padahal kalo kita klik ke web GREEN FINS Thailand dan GREEN FINS Filipina, keberlangsungan program di negara mereka itu udah maju banget lah! Alasan untuk keterlambatan Indonesia ini sebenarnya sederhana: human resource. Gak ada orang yang dengan konsisten mengelola program ini.Yah pokoknya gitu deh, bisa dibayangin kan??

 

DAN, SEKARANGLAH SAATNYA….

 

Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik kan? Saat ini yas dan tim (temen-temen kantor) sedang menyusun ancang-ancang untuk segera melesatkan program ini. Taman Nasional Laut Bunaken adalah sasaran pertama yang akan kita bidik. Berdasarkan korespondensi dengan akademisi (sekaligus praktisi selam) di Manado, ada sedikitnya delapan dive operator di TNLB. Saat ini kita juga sudah mulai membuat website, dengan konten seadanyah, hehehehe…Ya iyalah, yang baru ada kan Preambule-nya doang, untuk kategori News, Events, Photo Gallery, dan Forum belum bisa diisi apa-apa karena kegiatannya juga belum mulai. Tapi Insya Allah dua bulan kedepan kita akan bikin kemajuan pesat deh! (confident, confident, confident!!! ^_^). Di event DEEP Indonesia 2008 bulan Maret nanti rencananya kita mau bikin sesi khusus untuk launching GREEN FINS Indonesia, doakan yaaa… Dan kalo jadi, usahain datang, dukung GREEN FINS Indonesia supaya keindahan terumbu karang kita tetap terjaga, dan pariwisata selam kita juga semakin maju. Yah, pokoknya mumpung lagi semangat dan ada kesempatan, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya…^_^

 

 SO, IF YOU ARE A DIVER, BEWARE!!!

SAVE OUR ENVIRONMENT, AND BE A GREEN FINS DIVER!

 

 
Wish to meet you in Deep Indonesia 2008!



Minggu, 03 Februari 2008

pondok nyogok panjang nyugak

Adalah sebuah istilah Sunda yang baru yas denger dan baru yas tau juga artinya...owalaaah, ternyata ada tho istilah tradisional buat orang yang "mau ngomong banyak atau sedikit, kata-katanya selalu menyakitkan, padahal mungkin di dalam hatinya dia gak bermaksud seperti itu...". Yas sampe terkaget-kaget sendiri, susah payah yas nyari istilah untuk mendefinisikan orang dengan bakat psycho kayak gitu, ternyata para nenek moyang bangsa Pasundan sudah terlebih dahulu menemukannya. Oiya, jangan berpikir bahwa yas nemu istilah ini di kamus bahasa Sunda ya, yas dikasi tau soal istilah ini dari seorang kawan asli Sunda, lebih tepatnya Garut. Orangnya baru aja cabut dari pasca kecelakaan motor kemaren, hehehe...that's right brother...my partner!

Well, pondok nyogok panjang nyugak...that's it! Kalaupun "maksa" diartikan dalam bahasa Indonesia, ya masih nyambung-nyambung aja..pondok artinya pendek, sedangkan nyogok bisa diartikan sebagai menusuk. panjang ya panjang, sedangkan nyugak bisa diartikan menusuk ke atas, hehehe...apalah itu namanya. ibaratnya kalo ada kayu yang mencuat ke atas, itu kan bisa berbahaya buat orang yang lewat. ya, kira-kira seperti itulah analoginya nyugak..*buset, perbendaharaan kata-kata yas miskin amat ya???* Jadi dengan kata lain, mau benda itu pendek ataupun panjang, sama-sama berbahaya (bagi orang lain). Kata-kata seseorang, baik itu banyak dan panjang lebar, maupun pendek dan super irit, tetap terdengar menyakitkan bagi yang mendengarnya...Wuih, psycho ya tu orang? hehehe...Yas seneng deh sama kata "psycho" ini, rasanya kalo lagi sebel or bete sama orang , yas akan dengan semangatnya berteriak (dalam hati)..."PSYCHO LU!!!!!!"

Dan orang jenis ini yas masukkan ke dalam kategori Psycho No. 3 (jangan tanya no.1 dan 2-nya apa, hehehe...yas punya sih definisi pribadi Psycho No.1 dan 2, tapi kita bahas lain kali aja yahh...). Bener-bener dah tu orang hobi banget bikin kita makan ati. Waspada ya kalo ketemu sama orang jenis ini, harus nyiapin energi cadangan supaya bisa menahan diri untuk gak menelan dia bulat-bulat. Bisa dengan cara cuek, membayangkan yang indah-indah, atau mengalihkan kekesalan kita pada samsak tinju, hehehe...Atau mungkin mencoba tips lain yang sedang yas coba terapkan beberapa waktu terakhir ini: puasa. Karena dengan puasa kita bisa "memaksa" diri untuk bersabar. Soalnya males banget kan kalo puasa kita rusak hanya karena satu orang gak penting kayak gitu??? Pliss deh, gw masih bisa berpikiran sehat dan realistis kok...

Tapi yang jelas, tipikal orang kayak gini ternyata masih bebas berkeliaran di muka bumi kita. Dan salah satu korbannya adalah Yas. Ugh, betebetebetebetebeteeeeee....banget kalo ketemu dia pas lagi kumat!!!! Oh ya, yang yas heran, sepertinya penyakit Psycho No.3 ini sifatnya angot-angotan. Suatu saat dia bisa bersikap normal sama kita, di kesempatan lain malah dia bisa baiiiikkk...banget. Eh tapi begitu kumat...weee lhaa....segera cari samsak tinju terdekat untuk melampiaskan kekesalan Anda!!! Asli deh, ngeselin!!! Padahal perasaan yas gak macem-macem apalagi sengaja cari perkara sama dia, tapi herannya, semua yang kita perbuat atau katakan pasti dapet komentar gratis dari dia. Kita gak minta, dia kasih cuma-cuma. Kita gak mau, tapi tetep aja hati berasa keiris-iris. Sadis!

Kadang pengen banget tau, apa pasal yang bikin dia punya sikap (atau sifat???) seperti itu. Mungkinkah dipengaruhi oleh sebuah trauma, pengalaman pahit masa lalu, didikan orang tua (duh, duuuuhh.....), lingkungan pergaulan, atau memang hobi sekaligus bakat alam???!! Whuaaa, ini mah psycho beneran!!! Sejauh ini yas masih menyimpan rasa penasaran seputar hal itu. Pengen aja nanya langsung ke orangnya. Tapi berhubung belum 100% jinak, yas gak mau ambil resiko. Nanti-nanti ajalah kalo dia bener-bener udah jinak....

Anyway, yas selalu pegang satu prinsip khusus dalam meladeni orang model begini: "gak ada yang pernah bisa menyakiti kita kecuali kita sendiri yang mengizinkan mereka (untuk menyakiti kita)" get the picture??! maksud yas, sesuatu akan terasa menyakitkan bagi kita kalau kita berpikir atau merasa bahwa itu menyakitkan, ya gak? seperti sebuah ungkapan dalam buku Chicken Soup for the Teenage Soul yang yas baca waktu SMP dulu (mudah-mudahan gak salah), bahwa jika kita berpikir bahwa kue itu tidak enak, mungkin memang rasanya benar-benar tidak enak. tapi jika kita berpikir bahwa kue itu enak, bisa jadi sebenarnya kue itu memang enak! Ya kira-kira gitulah. Bahwa segala sesuatu yang kita rasakan bergantung pada bagaimana persepsi kita tentang hal tersebut. Memang sampai saat ini yas masih merasa bahwa kata-kata si psycho itu agak-agak nyelekit dan nyakitin. Tapi sekuat mungkin yas coba berpikir bahwa sebenarnya dia gak bermaksud seperti itu, mungkin memang perbendaharaan kata-kata Bahasa Indonesia-nya sangat minim, sehingga dia kurang pandai memilih kata apa yang bisa mewakili perasaannya, atau mungkin hari ini dia lagi bete, jadi bawaannya pengen melampiaskan rasa betenya itu. Yah apapun itu, berusaha BERPIKIR POSITIF aja deh. Tentunya ini menjadi hal kedua setelah hal pertama sukses kita lakukan: BERSABAR. Dia (atau siapapun) gak berhak menyakiti yas dan membuat yas terpuruk, apalagi jika hanya melalui ungkapan kata-kata. Sori yeee.....Yas punya Allah yang bisa menggembirakan hamba-Nya dengan berbagai cara.

Jadi, kenapa juga gw mesti terpuruk dan tersakiti hanya karena mulut elu?? *cailaaaahh.....*

Hmmm....menulis itu memang bisa memulihkan energi ya? Terima kasih buat semua orang yang pernah mengajari yas cara menulis untuk mengungkapkan perasaan, daripada mengeluarkan kata-kata berbisa yang menyakitkan....

Dan buat kamu...*heh, psycho!!gw lagi ngomong sm elu nih!!!* bertobatlah nak!! mudah-mudahan gak semua orang yang pernah kamu temui, juga pernah merasakan pengalaman yang sama dengan yas sekarang...yas berusaha tidak menyesal pernah kenal dan berinteraksi sama kamu, justru yas bersyukur karena bisa belajar membedakan fungsi kata-kata: mana yang menyenangkan dan mana yang menyakitkan....uuuuhh, yas jadi makin cinta sama pelajaran Bahasa Indonesia.......

*dedicated to.....you..................dear, psycho....*


(gambar diunduh dari kiblatbukusunda.blogspot.com dan ecx.images-amazon.com)

 

Jumat, 01 Februari 2008

hujan hari ini, hari ini hujan..

hujan dereeeeessss....banget! brrrr....kakiku kaku-kaku, hehehe...air di sungai belakang kantor naik naik ke puncak gunung, eh...maksudnya ke puncak sungai *yee...maksa deh!*  belom lagi air yang masuk ke jalan raya di depan kantor...banyak anak-anak sekolah dasar yang sepertinya riang bersepeda di tengah aliran air hujan..huhuuuu.. ngiri euy..mau ikutan dong, dik...hehehehe...

I love rainy moments, to be honest. Mengamati awan yang berarak, dari bersih menjadi kelabu gelap, hingga akhirnya tetes per tetes jatuh ke muka bumi. Petir itu menyeramkan?? Bagi yas sama sekali enggak (iya, belom pernah aja kesamber petir, hehehe...). Bukan karena yas hobi difoto lantas yas jadi suka kilatan petir. Tapi kebayang gak sih bagaimana Allah menciptakan leret cahaya yang sambar-menyambar itu dengan sedemikian "mengerikannya"? Yas pernah lihat gambar/foto petir di berbagai negara, dan menurut yas petir di foto-foto itu spektakuler. Belum lagi gemuruh gunturnya...wah, wah...dan wah! (Subhanallah, kali yaaass...).

Mari lihat bagaimana hujan itu jatuh hanya atas perintah Pencipta-nya. Yas sama sekali gak percaya kalau pawang hujan itu benar-benar bisa mencegah hujan. Meskipun kenyataannya sering berhasil, tapi sampai kapanpun yas gak percaya semua itu gara-gara si pawang. Entah apa maksud rekayasa Allah dibalik itu semua... Mengamati limpahan hujan ke permukaan tanah, adalah saat menyadari betapa murah hatinya Allah pada penduduk bumi. Hujan itu rahmat, bukan? Saat-saat dimana Allah melimpahruahkan berkah-Nya adalah saat tepat bagi kita menengadahkan tangan, mennundukkan hati seraya memuji kuasa-Nya, hingga memohon agar percik keberkahan itu juga menghampiri setiap jenak hidup kita.

Sayang...tampaknya semakin sedikit manusia yang bisa memaknai. Jika hujan adalah rahmat, bagaimana mungkin ia juga sebagai petaka? Padahal manusia-manusia itulah yang lempar batu sembunyi tangan. 
Manusia yang berbuat, hujan menanggung akibat. Manusia berulah sewenang-wenang, hujan yang disalahkan. Hujan terlalu indah untuk menjadi penyebab bencana.... Kapan sih kita mau belajar bersikap adil???


Hujan akan tetap indah bagi yas, apapun yang terjadi. Selamat mengamati hujan...

zaidalwafiy.com

http://zaidalwafiy.com/
ZAID AL WAFIY - Listen to Nasheed Zaid