Rabu, 22 Juli 2009

karena dia tahu saya begini

kuyakin dalam hatiku
kau satu yang ku perlu
kurasa hanya dirimu
yang membuatku rindu

bila saat nanti kau milikku
kuyakin cintamu
takkan terbagi, takkan berpaling
karena kutahu engkau begitu
karena kutahu engaku begitu

hingga ku pasti menunggu
selama apapun itu
demi cinta yang kurasakan
yang hanyalah kepadamu

percayalah kusungguh-sungguh
mengatakan semua
yakinkan hatimu kau milikku
karena kutahu engkau begitu
karena kutahu engkau begitu


*menunggu seseorang menyanyikan lagu ini untuk saya...hmmm...:)

Selasa, 21 Juli 2009

proposal hidup jilid satu

dan begitulah kiranya proposal itu saya serahkan pada Sang Pemilik Segala.proposal yang baru saja saya rampungkan pagi tadi, tepat setelah saya menyelesaikan rakaat terakhir (dari empat rakaat) shalat dhuha saya. begitu melegakan. seolah ada ribuan kilogram beras yang jatuh sudah dari pundak saya *lagian iseng amat kemana2 nggotong beras*

jujur saja, sebelumnya bahkan tak terpikirkan bagi saya untuk benar-benar menyusun "proposal hidup". bukannya tak pernah mendengar, tapi saya tak pernah sungguh-sungguh berniat membuat sendiri proposal hidup saya. kala itu saya berpikir, untuk apa bikin proposal hidup segala? bikin proposal berarti saya harus punya rencana matang, mau diapakan hidup saya ini nantinya. belum lagi kalau ternyata rencana yang saya susun ternyata gak ada satupun yang berhasil *seperti cerita sahabat saya yang katanya kapok bikin proposal hidup sejak sebagian besar rencana yang telah disusunnya hancur berantakan*. saya merasa hidup saya masih terlalu labil, selalu terjadi perubahan disana-sini. entah itu perubahan niat, perubahan cara pandang, hingga perubahan cara menjalani hidup itu sendiri *ckckckk, bahasanyaaaa...*

intinya, saya bahkan merasa tidak siap sekaligus tidak tahu bagaimana harus menentukan 'ingin saya apakan hidup saya ini'...dohhhh! *tepok jidat*

sampai dengan tadi pagi.

semuanya memang tidak saya rencanakan. maka kemudian hal inilah yang saya ambil sebagai pelajaran: bahwa dalam menyusun proposal hidup, saya nggak perlu terlalu ngoyo untuk menyeesaikan SEMUANYA sekaligus. mmmm, maksud saya gini. dalam hidup tentunya kita punya banyak aspek, seperti pendidikan, keluarga (membentuk keluarga misalnya), kesehatan, pekerjaan, dan banyak lagi yang lainnya. nah, proposal hidup bisa kita analogikan sebagai project proposal yang sifatnya parsial. misalnya nih, saat ini saya sudah menyelesaikan proposal hidup saya tentang pendidikan. saya sudah merencanakan apa yang ingin saya lakukan berkaitan dengan pendidikan saya. kalau ternyata saya belum menemukan ide bagus tentang apa yang ingin saya lakukan berkaitan dengan membentuk keluarga (menikah, misalnya), ya jangan terlalu dipaksakan untuk buru-buru selesai. santai saja...nanti juga idenya ketemu kok :)

tadi pagi, proposal mengenai salah satu aspek dalam hidup saya sudah saya serahkan pada Allah. detail, sangat detail. awalnya spontanitas aja sih. tiba-tiba saya ingin merencanakan sesuatu dengan sangaaaaaaaaaat detail. sempat terlintas di benak saya, apa gak terlalu soktahu dan takabur ya kalo saya menentukan apa yang saya mau dengan terlalu detail seperti itu?? tapi belakangan baru saya berpikir, apa salahnya? saya pernah membuat proposal kegiatan untuk acara di kampus hingga proposal penelitian skripsi saya. dan saya ingat benar, saat itu saya membuatnya dengan sangaaaaaaaatt...detail. tujuannya apa? ya supaya kita punya arahan tentang apa yang harus kita lakukan agar rencana-rencana itu bisa terwujudkan dengan sempurna. ada jadwal pekerjaan, ada deadline, ada tahap-tahap kerja, dan tentunya ada hasil yang diharapkan. nah, kalau untuk hal-hal sepele itu saja saya bisa bikin begitu detail, kenapa untuk hidup saya yang sangat-sangat tidak sepele ini saya nggak bisa?? kan aneh...

seorang teman bertanya pada saya, apa saya tidak takut kecewa kalau ternyata rencana saya tidak terwujud??

yahh...bukankah manusia memang hanya diberi hak sebatas untuk merencanakan???

masalah hasil akhir, adalah mutlak hak prerogatif Allah. tak ada yang bisa mengutak-atik keputusan final itu kan?

dan saya tahu, bila tak satupun rencana saya yang terwujud nantinya, saya yakin benar bahwa Allah sejatinya telah mengoreksi dan mengganti kesalahan-kesalahan yang saya perbuat dari proposal itu dengan hal lain yang lebih baik bagi saya. saya tau saya tak perlu khawatir :)

Jumat, 17 Juli 2009

tidak akan berubah

If I had to live my life without you near me
The days would all be empty
The nights would seem so long
With you I see forever oh so clearly
I might have been in love before
But it never felt this strong
Our dreams are young and we both know
They'll take us where we want to go
Hold me now
Touch me now
I don't want to live without you

Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love
Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
The world may change my whole life through
But nothing’s gonna change my love for you

If the road ahead is not so easy
Our love will lead the way for us
Like a guiding star
I'll be there for you if you should need me
You don't have to change a thing
I love you just the way you are
So come with me and share the view
I'll help you see forever too
Hold me now
Touch me now
I don't want to live without you

Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love
Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
The world may change my whole life through
But nothing’s gonna change my love for you
Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love

Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love
Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
The world may change my whole life through
But nothing’s gonna change my love for you
Nothing's gonna change my love for you
You ought to know by now how much I love you
One thing you can be sure of
I'll never ask for more than your love

Sabtu, 11 Juli 2009

just a good friend....can we??

saya menikmati setiap detik bersamanya. tawanya, candanya, ledekannya, sindirannya, celetukannya, segala keceriaan yang ia bangun di setiap kesempatan kita bersama. dan saya merasa, semua itu anugerah.




*picture taken from here

Sabtu, 04 Juli 2009

yang lelaki itu bilang...



...aku ingin menikah dengan seseorang yang tak sabar ingin kutemui setiap hari.


tapi bukan ditujukan ke saya lhoooooooooooo, hehehehe....

hanya mengutip dari sebuah film yang sedang saya tonton malam ini. film-nya unik. bride and prejudice. perasaan yang akrab di telinga saya pride and prejudice deh, kirain tadi ternyata emang film plesetan adaptasi-nya *nyengir*

anyhow, cukup romantis, membuat hati saya meleleh. meskipun, sekali lagi, bukan ditujukan pada saya, hehe...

*halaaaaaaaaaaaahhhh....melo deh, melo...*

selamat malam minggu, sayang ^^

*pentung, pentuuuung*



*) gambar diambil dengan semena-mena dari sini

sindrom cinema-freak yang bikin miskin

dan entah gimana awalnya, sekarang saya jadi hobi banget nonton ke bioskop. sayang udah gak jamannya lagi layar tancep. mungkin kalo layar tancep masih in, saya juga bakal jadi penggemar layar tancep, secara nonton layar tancep tu pasti bisa lesehan dan reramean.

oh iya, intermezzo dulu nih. jadi ceritanya, bulan juni kemaren saya nobatkan sebagai bulan jatuhmiskin 2009. apalagi pas akhir bulannya tuh, huahuahuahuaaa....pas banget honor telat dibayar *baru dibayar hari jumat kemaren*, pas pula sekian banyak "tagihan" menanti saya. umur bertambah, duit di dompet berkurang drastis, tragis abisss....pokoknya bulan kemaren saya gak nabung sama sekali. honor yang dibayar di awal bulan ditambah beberapa pemasukan dari hasil rapat dan sebagainya, gak sempet mampir ke rekening tabungan. tapi ya alhamdulillah-nya saya jadi gak perlu nge-gesek kartu di ATM. ya udahlah, biarin ajah. kapan lagi bisa nyenengin mereka-mereka itu? taun depan *kalo masih idup* belom tentu juga saya masih punya cukup uang untuk nraktir temen-temen? pake duit ortu buat nraktir kok rasanya gak fair ya?

nah, balik lagi ke sindrom cinema-freak tadi. salah satu yang bikin saya jatuh miskin *gak hanya di bulan juni tapi juga di bulan-bulan lainnya* adalah hobi nonton. kemaren saya sama uli sempet-sempetnya flashback, sejak kapan ya kita jadi hobi nonton ginih? dulu sih waktu masih ngampus perasaan gak pernah tuh bela-belain nonton ke bioskop. setelah beradu argumen sampe titik darah penghabisan *lebaaaaayy* akhirnya kita dapet satu kesimpulan maha penting:

sejak XXI botani square resmi dibuka.

kalo gak salah kita nonton harry potter disituh.


waaaaaaaahhh....edan juga ya tu mall, sukses mengubah gaya hidup kita menjadi sangat royal untuk urusan nonton-menonton, hehehe...

well, emang jadinya royal sih. sekali nonton minimal limabelas ribu. itu kalo nontonnya diluar wiken. lha kita kan seringnya nonton pas wiken, yang tarifnya melonjak dengan semena-mena jadi duapuluh atau duapuluhlima ribu, tergantung kita nonton dimana. selama ini emang seringnya nonton di botani square, secara tempat itu lebih nyaman aksesnya. ya sebenernya bukan yang paling deket juga, hanya karena film-film yang diputer disana adalah film ter-update kalo dibandingin sama beberapa bioskop lain di bogor. dan gak cuman nonton, kadang jajan juga buat dicemal-cemil sambil nonton. seringnya sih kopi sama popcorn. bisa abis duapuluh ribu sendiri tuh. udah gitu, pulang nonton pastinya kelaperan dong, apalagi kalo jadwal putar film-nya motong jam makan. keluar studio langsung jelalatan liat tukang makanan. makan deeeeehh... nah, di-totaljendral, sekali kita keluar rumah dengan tujuan nonton bisa abis limapuluh ribu bahkan lebih! itu juga blom diitung mampir supermarket dan beli beberapa barang! hwaaaaaaaaaaahhh....gimana kagak miskin!!! jadi kesimpulannya bukan nonton film-nya ya yang bikin miskin, tapi "sampingan-sampingan"nya itu, hehehehe....

*dipentung editor, ini sebenernya nyerita hobi nonton apa hobi boros sih?? lah kan dua-duanya ed, hehe*

yah tapi intinya sih tetep satu: nonton. toh emang kita nonton karena emang pengen nonton. pengen liat hasil karya orang di bidang perfilm-an itu *alaaaaghh..*, pengen menyaksikan jalan cerita yang katanya bagus itu, pengen melototin akting para pemaennya yang katanya keren itu *dan ganteng pula, jangan lupa!*, pengen liat teknik efek audiovisual yang katanya dahsyat itu, dan pengen mbuktiin teori tentang nonton-bisa-menyegarkan-pikiran itu *ngarang ini mah, hehe..*

pikiran segar, tapi dompet tidak bugar, ahahahahahahaaa...

ah sutralah, udah pada gede-gede ini. gak saatnya lagi bertanya dan mengeluh hanya gara-gara nonton trus ngerasa miskin. kalo emang udah sadar bahwa nonton itu bikin miskin, ya gak usah nonton aja kalo gak mau miskin. tapi kalo masih ngotot pengen nonton, ya brarti mesti siap-siap kalo nanti jatuhmiskin. sangat sederhana, kan? tiap aksi pasti ada reaksi *sok-sok pinter fisika padahal mah dapet C*, taip perbuatan pasti ada resikonya. jadi, sebelum kita melakukan suatu perbuatan ada baiknya kita juga udah bisa mengira-ngira apa resikonya. buat antisipasi biar gak nyesel dan gak ngeluh di belakang. sepakat??

pesan moral hari ini:
jika memang anda rajin nonton, ada baiknya anda juga rajin menabung

selamat hari sabtu, kawan. hari ini saya mudik ke subang lohh...hasta la vista, jakarta!! ^^

*gambar dipinjam dengan semena-mena dari sini