Minggu, 01 Desember 2019

more than two years later...

and now here I am...

parah sih ini mah absen nulisnya sampe dua tahun begini. betapa bejibunnya kisah kehidupan saya terhitung sejak postingan terakhir itu, Januari 2017, hingga hari ini. sekadar kilas balik, tulisan terakhir saya unggah dalam rangka membuka halaman baru hidup saya setelah sekian lama merasa nyaman di kampus, kemudian dalam waktu yang singkat, memutuskan untuk pindah bekerja di sebuah LSM. 16 Januari adalah hari pertama saya mulai bekerja di Wildlife Conservation Society, dan sejak hari itu, kehidupan terasa cepat bergulir. hari-hari yang sibuk, rapat sana-sini, diskusi hal-hal tidak penting hingga hal-hal tidak serius (lho?). jangankan terpikir untuk nulis blog, menulis caption Instagram berupa cerita aja rasanya tak sempat. atau malas.

hingga akhirnya malam ini, saya iseng Googling nama sendiri. hahahahaha. berfaedah banget gak sih nyari nama sendiri di Google? lalu Google menampilkan foto Alanna. kolase, lebih tepatnya. dan foto itu rupanya pernah saya unggah di blog. lucu banget anak ini (waktu itu) maasya Allaah. ya sekarang juga lucu sih, tapi kan beda ya lucunya, hahaha. ah, makin kangen rasanya.

tapi lalu gara-gara foto itu, saya jadi berkunjung ke blog ini dan malah cengar-cengir sendiri membaca beberapa tulisan lama saya. ternyata kehidupan saya kocak juga ya. sibuk, riweuh, tapi masih sempet nulis blog. dan ternyata saya kangen nulis kayak gitu lagi. nulis rekaman kejadian sehari-hari dengan cara yang 'gak serius', berusaha pake kata-kata yang baku namun seringnya gagal, dan gak peduli dengan komentar orang lain karena emang (kayaknya) gak ada yang baca blog ini, bahahahaha. tapi hal itu yang justru bikin saya nyaman karena jadi bisa lebih bebas bercerita (ngoceh, maksudnya).

Desember 2019. saat ini saya sudah di Jerman. hampir empat bulan lamanya. negeri yang saya gak pernah bermimpi untuk bener-bener hidup di tanahnya, dan ternyata Allaah izinkan saya beneran tinggal di sini. gak jarang saya merasa sedih atau minder karena saya gak kunjung mengerti omongan orang-orang di sekitar saya. bahkan ketika ada orang yang bertanya baik-baik pun, saya salah memberikan respon karena saya gak mengerti apa yang mereka katakan. iya, hal kayak gitu aja bikin saya sedih. meskipun gak sesedih waktu kangen Alanna sih. itu mah saya sampe nangis sesenggukan. lalu saya tersadar, mungkin saya harus kembali menulis untuk terapi. meluapkan emosi, mereduksi sedih dan sepi, atau untuk sekadar tertawa (miris) sendiri.

ya, saya mau menulis lagi. mulai hari ini. dan berusaha untuk gak cuti menulis terlampau lama. bakal banyak yang bisa saya ceritakan (sebenernyaaa), dan saya yakin suatu saat ini akan ada gunanya buat saya pribadi. bodo amat kalopun gak berguna buat orang lain, lah emang isinya recehan doang kan, hahaha. untuk menyemangati tekad membara ini, saya mau posting foto keren malam ini, oleh-oleh dari Weihnachmarkt bareng temen-temen di Rostock. segelintir orang Indonesia yang selalu sukses bikin saya hepi dan gak nelangsa kesepian (rada lebay emang). masih belum kesampaian naik bianglala (yang jadi latar belakang foto), tapi saya bertekad sebelum pulang ke Indonesia tanggal 18 nanti, saya harus naik!


cheers!

Rostock, 1 Desember 2019

Tidak ada komentar: