Jumat, 30 Desember 2011

coz that's life...

okeh, sampai dimana saya???


sejauh pengamatan saya terhadap diri saya sendiri *nah lho*, saya gak sampai kemana-mana. hiks, sedih amat yak guweeeehhh... masih tetep jalan di tempat aja gitu loh... betewe ini ngomongin tesis ya critanya, maap saya ga nulis di awal dan memang sepertinya ocehan saya malam ini bakalan amat sangat random. rada frustasi sih emang, ngeliat draft proposal tesis yang gak maju-maju. yaeeyyaaalaaahhh, gimana mau ada progress kalo cuman diliat doang, kagak ditambahin apa kek gitu. gambar kek, grafik kek, kutipan-kutipan paper kek. ah ya, emang saya mentok tok tok. yang ada di pikiran saya hanyalah untaian kalimat seperti apa yang pas untuk disampaikan ke dosen pembimbing 2, bahwa saya berniat menggantinya dengan gorgom dosen lain. doakan yah, moga-moga tahun baru membawa berkah buat tesis saya *mengheningkancipta*. tapi yah jujur aja, sesulit apapun proses menyelesaikan tesis ini, rasanya kok saya gak kapok kuliah ya? kenapa ya? well okay, kuliah emang gak susah sih, karena YANG SUSAH ITU TUGAS AKHIRNYA SODARA-SODARA!!! demikian kesimpulan saya, yang gak setuju silakan gigit jempol kakinya. dan alih-alih memperbaikin proposal dengan tambahan ini itu, saya malah bikin blog baru. IYA BLOG BARU, hobi yang oke banget kan?? hobi bikin doang tapi gak hobi ngisinya *dikeplak blogger sejati sejagat blogsphere*. dan gara-gara si pipi balon-lah saya jadi bikin blog di tumblr ituh *uli tanggung jawab kamuh!*. demi memelihara konsistensi niat menyelesaikan tesis, rencananya itu blog bakal saya isi dengan cerita seputar tesis. yaaah, meskipun memang posting pertamanya ga nyambung sama sekali sama tesis. ya pegimana mau cerita tentang tesis, wong tesisnya sendiri gak jalan-jalan, APA YANG MAU DICERITAIN??!!! *sewot lagih*

ah sudahlah, kalo wejangan dari pembimbing utama saya mah, begitulah hidup. that's life. setiap orang punya cara masing-masing untuk menjalaninya, termasuk menjalani beberapa peran sekaligus: sebagai istri, ibu, sekaligus mahasiswa. iiihhh, bijak banget ya beliau ituuuhhh... saya jadi sedikit terhibur kalo inget kata-kata yang beliau tulis via sms itu. unyu banget dah dosen guweh.

yah sementara ini dulu ajah. sekedar berbagi sedikit unek-unek nyesek tentang tesis. nanti sisa ceritanya saya bagi di tumblr itu ya. rencananya saya pengen bikin riset tentang analisis pigmen plankton pake metode high-performance liquid chromatography. sebenernya di dunia, penelitian ini cenderung basi karena udah banyak banget yang ngelakuinnya. tapi kenapa susah banget ya nyari referensi riset lokal-nya?? apa di indonesia jarang banget yg riset ini? apa karena mahal?? ohyeah, fyi emang biaya riset dengan metode HPLC itu gak murah cuy, ada bahan-bahan kimia yang kudu beli di luar negeri. yaaa, kali-kali aja selesai riset ini saya jadi bisa meracik bahannya sendiri trus jualan online deh *laaaaaaahhhhh*.

see you on the next post!

Rabu, 19 Oktober 2011

Senin, 10 Oktober 2011

semangka: semangat kakak!

gak sengaja ketemu akhirnya berujung sharing ringan sama tetangga komplek. sama-sama ambil master (doi udah lulus tapinya) dan sama-sama punya anak (anaknya dua, umur lima sama empat tahun).

kesimpulannya: ngerjain tesis disambi ngurus anak itu SUSAH TIADA TARA. perlu niat ekstra kuat, juga usaha ekstra keras (jadi bukan niatnya aja ya, yas. catet itu).

tapi... kalau dia bisa, kenapa saya enggak??


hmmmppbhbhbhhhfff.... BISA kok yas, PASTI BISA.

bersama kesulitan, ada kemudahan.

yak.
meski sulit, tapi toh pembimbingnya baik dan supeeeeerrr pengertian.
meski sulit, masih ada temen di luar negri yang bisa dimintain tolong akses jurnal (dan sepatu futsal).
meski sulit, selalu ada hiburan penyejuk mata yang menenangkan.

dan meski sulit, akan selalu ada Allah untuk dimintai pertolongan. dalam bentuk apapun :)

*nyemangatin diri sendiri itu susah-susah gampang. nulis doang gampang, ngejalaninnya yg susah, hehehe...*

Kamis, 06 Oktober 2011

ospek: the never ending topic

satu peristiwa sederhana bisa menjadi sumber penyebab terjadinya besar. eh itu teori apaan ya? efek kupu-kupu ya? jadi ceritanya, gara-gara tadi siang alanna dibawa main sama tetangga sebelah, saya jadi bisa online dan chatting sebentar sama seorang adik kelas. awalnya sih ngobrolin kerjaan, trus akhirnya membahas hal yang rupanya sedang heboh di kampus. lagi-lagi soal ospek. masih cerita lama sih, pro kontra pelaksanaan ospek. tapi yang bikin heboh karena perkara ini dibahas di ruang publik, jejaring sosial yang isinya jutaan umat manusia. nah, trus apa hubungannya ya sama efek kupu-kupu tadi? ga tau juga sih, asal nyablak aja saya mah, hehehe... lagian setelah dikoreksi, ternyata efek kupu-kupu bukan itu kok definisinya, kata suami saya itu namanya efek domino *yang mana dia sendiri ragu, bener apa enggak itu namanya efek domino, kelamaan gak maen gapleh katanya :p*

sepulang dari kantor dan membawa sate padang pesanan saya, kami berdua makan malam sambil membahas soal pro-kontra ospek tadi. ternyata yah, sate padang adalah menu yang cocok disantap saat mendiskusikan isu yang sedang panas. kenapa? mungkin karena bergizi tinggi *dan berkolesterol tinggi*, saya jadi mendadak mencetuskan komentar yang kalo di istilah game Tetris bisa dikategorikan sebagai komentar "pinter juga lu". bukan muji diri sendiri loooh, ini suami yang bilang. mungkin tumbenan aja saya bisa komentar kayak gitu karena biasanya komentar saya tipikal komentar "bego lu" atau "coba lagi jek", hehehe...

apa yang saya pikirkan sebenarnya sederhana. kalau dirunut kan akar masalah sebenarnya tuh gara-gara ada pro-kontra seputar 'kekerasan' yang ada di ospek. saya kasih tanda kutip karena batasan kekerasan di ospek cenderung berada di grey area (pinjem istilahnya mbak senior), entah itu tamparan, bentakan, bahkan push-up. saya sendiri juga sempat mengalami hal-hal kayak gitu sembilan tahun lalu. eh tapi saya udah lupa lho rasanya :p. well, saya nulis ini gak bermaksud membahas 'kekerasan'-nya melainkan tujuan ospek itu sendiri. soalnya ada lho yang berpendapat bahwa tampar-bentak itu adalah bentuk tanda sayang senior buat juniornya, toh kalau memang fair, seingat saya dulu kita boleh kok membalas tamparan senior yang mendarat di pipi kita, yaaa terlepas dari kita berani apa enggak membalasnya :D.

what i thought was, tujuan ospek itu sebenarnya apa ya?? ingatan saya mengembara ke masa enam tahun silam, masa dimana angkatan 2004 memulai hari pertamanya di ospek jurusan. berminggu-minggu sebelumnya, saya dan teman-teman angkatan 2002 berpikir keras mengenai konsep ospek seperti apa yang ingin kami jalankan untuk adik-adik 2004. sumpah yaaa, itu bener-bener menguras tenaga, pikiran, sekaligus emosi. kita mikir susah-susah, meluangkan tenaga dan waktu untuk rapat bolak-balik, eeehh sekalinya tu konsep digelontorin ke forum senior, kita dibabat habis. di forum itu kita memang sama-sama senior sih, tapi untuk memudahkan kerja, senior dibagi dua, dan untuk gampangnya kita sebut PANITIA (untuk senior yang bekerja secara teknis) dan SENIOR (untuk senior selain panitia). and there it was, konsep dimentahin, disuruh mikir ulang dan revisi ini itu. dibilang konsep kita cemen dan bla bla bla lainnya. urusan konsep ospek memang hal sensitif di jurusan saya, bentrok keinginan antara senior-panitia belakangan saya tahu adalah hal yang lumrah di awal-awal penyusunan konsep ospek (dan itu terjadi teruuuus menerus, dari tahun ke tahun. blunder. emang apes jadi panitia, berasa salah mulu, hahahaa). senior tentu punya ekspektasi pada para junior agar mereka jadi mahasiswa tangguh, kuat mental, gak cengeng, sekaligus cerdas. jujur aja yah, saya memang merasa dapet BANYAK banget dari ospek. terutama soal mental. respek saya untuk angkatan 2000 yang mengemas ospek kami waktu itu. bahkan hingga kini, kata-kata seorang mbak senior masih aja saya inget saking tu 'doktrin' nempel banget di kepala saya. oleh sebab itu, wajar dooong kalau saya dan teman-teman juga ingin 'mengulang sukses' ospek kami ke adik-adik junior. namun ternyata tantangannya gak mudah, mamen. saat itu pengawasan dari pihak rektorat semakin ketat, ospek harus BEBAS dari main fisik. waktu itu masalahnya, senior gak terima kalo kontak fisik ditiadakan sama sekali. masa' sih push-up sepuluh seri aja gak boleh?? sebagai mahasiswa tingkat tiga yang minim pengalaman, panitia berusaha membuat konsep yang mengakomodir SEMUA keinginan. emang bisa? GAK. lantas apakah pada praktiknya, ospek 2004 benar-benar BEBAS dari main fisik? hahahaa...boro-boro dehhhh... tapi alhamdulillaah ospek tahun itu berlangsung aman terkendali dan zero accident. kuncinya ternyata sederhana: KOMUNIKASI INFORMAL. lobi-lobi ke senior berlangsung mulus bukan pada saat rapat, tapi justru saat ngemil bareng di kantin atau ngobrol-ngobrol santai di lab sambil praktikum. yeahh, itulah untungnya ikut ospek, gak canggung ngopi bareng senior, ngebecandain senior, dan noyor kepala senior hang-out bareng senior. seandainya saya gak ikut ospek, mungkin hubungan kami gak akan seindah itu *yak, silakan muntah* *sodorin kresek*


balik lagi soal tujuan ospek, tiba-tiba saya merasa dapet pencerahan pas makan malam tadi. setelah dipikir-pikir, sebenarnya ospek itu apa sih? pengenalan jurusan? oke kalau memang itu definisi sekaligus tujuan utamanya. lalu pertanyaan berikutnya, siapa yang sebenarnya bertanggungjawab mengenalkan jurusan ini pada mahasiswa baru? apa iya mahasiswa yang lebih senior-lah yang bertanggungjawab mengenalkan jurusan ini pada mahasiswa baru?? kalau pertanyaan terakhir itu ditujukan pada saya saat ini, saya akan bilang TIDAK. saya akan dengan senang hati ikut serta mengenalkan kampus dan isinya tapi gak mau ikut bertanggungjawab kalau ada mahasiswa yang gak kenal dosennya atau gak ngerti sistem seperti apa yang berjalan di kampusnya. lalu misalnya kita ganti tujuannya, bahwa ospek itu bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa baru. pertanyaannya, apakah mahasiswa senior (melalui ospek) bertanggungjawab terhadap pembentukan karakter mahasiswa baru?? lagi-lagi jawaban saya masih sama. TIDAK. lantas kalau begitu, siapa dong yang bertanggungjawab atas dua hal tadi? sederhana aja sih jawaban saya: KAMPUS. soal pengenalan jurusan, kampus sudah menerbitkan buku panduan, jadi silakan pelajari dan boleh tanya-tanya senior kalau ada yang kurang mengerti. moga-moga seniornya bisa jawab :p. lalu soal pembentukan karakter. saya baru sadar mengapa dulu setengah mati kami kesulitan menyusun konsep ospek yang ideal, karena memang tujuannya TERLALU MULUK. bayangin aja, saat itu kami masih mahasiswa tingkat tiga dan belum punya pengalaman apa-apa di luar kampus, trus tiba-tiba mau bikin konsep pengembangan karakter. fyuuuhhh... gimana gak bingung, lha wong mengenali dan mengembangkan karakter diri sendiri aja masih gagap kok. eh, saya gak bermaksud bilang sok tau yaaa, tapi mari bersikap fair sajalah, tugas pendidikan karakter itu idealnya bukan tugas mahasiswa senior kan? trus tugas siapa dong? ya tugas institusi lah. tugas PENDIDIK. tugas DOSEN. jadi mestinya mahasiswa senior gak perlu repot-repot bikin konsep ospek mengenai pembentukan karakter karena hal itu SAMA SEKALI BUKAN TUGAS MEREKA. nah, KECUALI... kalau pihak kampus sendiri yang MEMINTA mahasiswa (senior) untuk bikin konsep, lain lagi itu mah perkaranya :)

jadi kesimpulannya apa dong, yas? yaaaa, memang begitulah hidup, penuh drama dan realita *preeeeeeeetttt*. saya hanya menuliskan apa yang saya pikirkan, kalau perkaranya sederhana kenapa mesti dibikin rumit, ya gak? kalau memang ospek diadakan untuk mempererat hubungan antara senior-junior, ya cukup hal itu aja yang jadi fokus. silakan para senior membuat konsep acara untuk 'menyambut' adik-adik dan merengkuh mereka dalam peluk penuh keakraban *asli ini pengen muntah*. nah kalau ternyata si adik yang malah menolak dan enggan dipeluk, ya monggo kerso. saya jamin situ yang rugi lho gak bisa kenal deket sama senior-seniornya. saya merasa, kedekatan dengan para senior adalah hal penting yang saya dapat dari ospek, soal kuat mental itu HANYA bonus istimewa. tapi ya IRONIS juga sih, seandainya waktu itu saya gak ikut ospek, saya gak tau siapa yang bisa menjadikan saya begitu CINTA dan BANGGA sama jurusan saya ini, soalnya pelajaran tentang RASA CINTA dan BANGGA itu rasanya gak saya dapatkan di kelas manapun, dengan dosen manapun. heran ya? iya saya juga heran lho. sama herannya dengan suami saya, yang melihat tulisan saya puanjang begini rupa :p.

tulisan ini hanya pendapat pribadi, no offense, no drugs, no alcohol *toyor*.

cheers! :D







Sabtu, 24 September 2011

blw-story: alanna dan semangka

alanna&food

cerita lengkap tentang proses BLW alanna nanti sajalah, malas melanda, hehehe…

the point is, kayaknya momen hajatan bakal jadi momen yang menyenangkan karena sekarang kita bisa MAKAN BARENG. bunda makan semangka, baba makan semangka, alanna pun makan semangka. ga perlu repot bikin puree/bubur sebelum berangkat kondangan. yeaaaaaaaayyy!!

#edisiGalau

galau

i'm not sure what she’s thinking about. garuk-garuk tembok kayak lagi galau. apa mungkin karena hari ini udara (masih) panas banget kayak kemaren??

maaf ya, nak. sengaja baba dan bunda gak pasang AC. biar kamu terbiasa dengan udara tropis negri endonesa kita tercinta ini. biar kamu terbiasa saat kemarau panjang menggelayut di kampung kita tersayang. toh di waktu malam, udaranya gak sepanas tadi siang kan, sayang? toh sekarang kamu sudah bisa tidur pulas kan, sayang?

selamat tidur, nak. maaf ya tadi dongeng tukang bubur ayam-nya gak selesai. lain waktu kita lanjut lagi, dengan tokoh dongeng yang lebih yahud lagi.

Selasa, 13 September 2011

alanna’s gadget

Foto-0104

gadget #1: bumbo seat

sebelum beranjak ke high chair, kliatannya bumbo seat ini cocok banget untuk belajar duduk dengan benar. berkat si bumbo, alanna jadi bisa ikut acara makan-makan pas buka bersama Ramadhan kemarin. emang rada riweuh sih bawanya, secara benda ini gak bisa dilipet dan kita bepergian kemana-mana naik motor. oh iya, sebelum ada yang nanyain harga, kursi imut ini gak saya beli melainkan saya sewa melalui www.rentalbayi.webs.com dengan harga 70.000 per bulannya. nah, berhubung alanna udah mulai latihan MPASI (Makanan Pendamping ASI) dengan metode BLW (Baby-Led Weaning), penting bagi dia untuk bisa duduk tegak supaya tidak tersedak.

gadget #2: kipas sate

hibah dari tetangga sebelah yang ngenes ngeliat alanna kegerahan tiap hari, terutama dua bulan terakhir dimana cuaca superduper PUWANASSSS. herannya, prediksi cuaca di kecamatan ciampea ini rupanya gak bisa berpatokan pada prediksi cuaca wilayah bogor. beda banget gituloh. bogor hujan deras, eeehh…bisa-bisanya ciampea kering kerontang. doh! 

Senin, 01 Agustus 2011

it’s all about mindset. your mind. not other’s.

suami saya bilang:

…memang udah ‘tugas’ sebagian orang di sekeliling kita untuk membuat kita RAGU akan apa  yang sedang kita coba laksanakan.

sebelumnya saya mau berterimakasih dulu pada internet berkat segala kemudahan yang saya dapat dari berselancar di dunia maya. artikel, iklan toko, jargon, jurnal hasil riset, you name it. pada akhirnya semua yang pernah saya baca membuat tekad saya semakin kuat untuk bisa menyusui alanna se-eksklusif mungkin sampai usianya enam bulan, tanpa terhalang apapun, termasuk puasa.

ya, awalnya saya ragu soal menyusui sembari berpuasa. saking ragunya, bahkan saya sudah nyaris memutuskan untuk cuti puasa tahun ini, hanya demi menjaga kualitas ASI. bisa dibilang, satu-satunya orang yang berusaha untuk membuat saya mau mencoba ikut puasa di hari pertama ramadhan ini hanyalah dia: suami saya. ada sih seorang teman yang berbagi pengalamannya menyusui sembari tetap berpuasa (dan ternyata baik dia maupun anak-anaknya tidak menemui masalah apapun dengan hal itu), tapi saya gak mengaggap itu sebagai ‘usaha’ untuk membuat saya tetap berpuasa karena dia gak secara khusus memotivasi saya bahwa everything is gonna be okay. sampai detik terakhir, suami tercwincwah itu terus berusaha meyakinkan saya untuk MENCOBA berpuasa satu hari ini saja. kalau toh ternyata di tengah hari saya kliyengan dan bener-bener gak sanggup, atau ASI saya kering karena gak ada makanan yang masuk, saya boleh batal. yang penting saya SUDAH MENCOBA dan saya benar-benar tau apa yang terjadi jika saya tetap berpuasa.

hingga akhirnya saya goyah dan malah berbalik mantap memutuskan untuk berpuasa. sekali lagi: MENCOBA berpuasa. eh tapi yang namanya niat puasa kan gak ada istilah ‘mencoba’, nawaitu shauma ghodin dst dst dst kan diartikan sebagai niat saya berpuasa…, bukan niat saya mencoba berpuasa. jadi sebenernya niat saya tu gimana ya? hehehehee… ah sutralah, yang penting saya mau puasa. makan sahur bergizi plus madu plus habbatusauda plus sari kacang ijo. sayangnya saya kurang minum karena keburu ngantuk menjelang imsak, akhirnya ketiduran dweeeeehhhh… :hammer:

balik lagi ke kalimat yang saya saya kutip di atas tadi, ternyata memang adaaaaaaaaa…aja ya godaannya saat kita berusaha untuk melakukan sesuatu yang kita anggap benar. orang bilang mah, the first is the hardest. hari pertama puasa saya rasa cukup berat lho bagi sebagian orang yang gak rutin berpuasa sunat. termasuk saya, yang sejak ramadhan tahun kemarin belum pernah lagi berpuasa sunat. boro-boro dah, bahkan utang puasa tahun lalu belum sempat saya bayar karena saya merasa gak sanggup berpuasa sembari menyusui, karena yang namanya menyusui itu bawaannya LAPER mulu bo’. waktu di kampus tadi, beberapa rekan bilang bahwa kalau kita tetap berpuasa maka kualitas ASI akan menurun. pheww, ini cukup bikin saya terhenyak. padahal saya udah niat banget mau pumping selama di kampus. setelah termenung beberapa saat akhirnya saya mulai ngubek-ngubek artikel koleksi mbah gugel, intinya saya pengen tau, seberapa menurunnya sih kualitas ASI saat kita berpuasa?? dan WOW, betapa takjubnya saya saat menemukan artikel ini, terutama di bagian “Apa ada laboratorium di Jakarta untuk memeriksa apakah mutu ASI baik atau tidak?” dan jawabannya adalah: “Karena mutu/kualitas ASI tidak ada yang tidak baik, jadi tidak perlu diperiksa ke laboratorium”. saat saya tengok ujung artikel untuk mencari referensinya, tertulis disitu

SEMINAR KLASI
"Breastfeeding and Working Mom"
dr. Utami Roesli, Spa., MBA., CIMI., IBCLC

wah udah, kalau sama ibu ini mah saya sejuta persen bakal percaya dengan apa yang beliau katakan soal ASI. malah saya jadikan sebagai pedoman utama dalam hal per-ASI-an. nun jauuuuh di lubuk hati saya bersorak dan bersyukur! untuk apa? untuk gak langsung manut begitu aja dengan pernyataan rekan saya tadi. see? sedemikian sempurnanya ciptaan Allah yang mengalir dalam tubuh seorang ibu sampai-sampai dibilang tidak ada yang tidak baik. aiiiiiiihhh…sedapnya jadi ibu :)

kegembiraan saya makin bertambah saat seorang sahabat berbagi artikel di tabloid Mom N Kiddie terbaru mengenai puasa dan menyusui. know what? lagi-lagi narasumbernya ibu Utami! artikel sepanjang satu halaman itu berujung pada satu kesimpulan bahwa menyusui sambil berpuasa itu GAK APA-APA BANGET! *maapkan kecacatan saya dalam berkosakata, saking lega soalnya, hehe*. ya tentunya didukung juga dengan kondisi kesehatan dan asupan nutrisi sang ibu lho ya. fyuuuhhh… betapa plong-nya hati saya saat itu. sambil menenteng cooler bag saya masuk ke toilet dan mulai pumping sambil tersenyum, berharap hormon prolaktin dan oksitosin saya bangkit dan membuat ASI saya keluar deras. yep, I got 70 milliliters in minutes. lumayaaaaaaaaaaaaannn… saya amat-amati ternyata ASI saya gak encer, malah sama persis dengan penampakan ASI perah saat saya tidak sedang berpuasa. hamdalaaah, jadi makin cinta deh sama Allah…

and it’s all about MINDSET. your own mindset. kalau pikiran kita udah kokoh, gak ada yang bisa mengalahkan kekuatan pikiran itu. soal menyusui saya memang masih sangat pemula. baru empat bulan lamanya saya menyusui, dan saya rasa ilmu saya soal menyusui juga masih cetek banget. tapi satu yang jadi pegangan saya, bahwa breastfeeding is about mindset. pakar ASI bilang, saat kita yakin ASI kita cukup, insya Allah cukup.tapi sedikit saja kita berpikir ASI bakal kurang, beneran bisa kejadian ASI kita kurang.

hari ini saya berhasil membuktikan hal itu. besok, besoknya lagi, dan besoknya lagi, akan saya buktikan bahwa kekuatan pikiran itu menakjubkan :)

*) thank you for my loving F, liza, ima, and meby. and also many thanks for those who still in doubt, because without you I will never be that curious. thanks for keeping me discovering!

220px-Breastfeeding-icon-med.svg

Senin, 11 Juli 2011

munch munch

btw, "munch munch" itu artinya "kunyah kunyah" bukan? gak tau ya kok tiba-tiba kepikiran kata itu untuk ditaroh di kolom judul. sok araraneh tah kalo udah malem teh >.<

eeeniweiii, saya lagi di subang. yap, dalam rangka menyambut hari pernikahan adik saya hari sabtu nanti, saya dan alanna diminta untuk standbye di subang selama dua minggu. maksudnya sih biar alanna leluasa untuk menyesuaikan diri. nah, besok beberapa kerabat sudah mulai datang. diantaranya adalah ibunya mama alias nenek saya alias mbah uti. horrraaaaaaaaaayyy!! meskipun senang dan antusias karena bakal ketemu banyak sodara, diam-diam saya masih cemas mikirin siklus hidupnya alanna yang pasti bakal beda sama daily life-nya di rumah bogor. sampai malam ketiga sih alhamdulillah tidur malemnya masih oke, tapi kalo siang bener-bener dah, unpredictable! seharian ini susaaaaaahhh banget tidur pagi-siangnya, segitu belom ada orang lain yang dateng ke rumah lho, masih seputaran mama dan ketiga adik saya (yang dua adik angkat). moga-moga kesananya akan berjalan baik-baik aja. saya perhatiin sih sebenernya alanna tergolong bayi yang cukup nyaman berada di keramaian. kayaknya ni bocah berbakat jadi pusat perhatian, kayak emaknya gitu dweeehh... *dikemplang kaleng krupuk*

etapitapitapiiii...ada masalah juga nih sebenernya. bulan ini saya kudu bayar SPP, deadlinenya tanggal 22 bulan ini. kalo sekedar bayar aja sih gak masalah. nah, yang jadi masalah adalah saya mesti bikin surat permohonan aktif kembali yang ditandatangani oleh ketua komisi pembimbing. lah, trus kapan saya ketemu beliau dong?? lebih bingung lagi waktu baca peraturan seputar cuti akademik di website kampus, tertulis disana:

Bilamana batas waktu cuti akademik telah habis dan mahasiswa yang bersangkutan tidak mengajukan  permohonan aktif kembali, maka semester atau tahun akademik berikutnya diperhitungkan dalam masa studi dan dikenakan kewajiban membayar SPP penuh
dengdooooonggg... tolong ya yang ngerti coba jelasin ke saya apa maksud kalimat di atas. saya kok nangkepnya, bikin atau gak bikin surat gak ada bedanya, ya gak sih?? tadi siang saya tanya mbak denti, pegawai tata usaha pasca sarjana di mayor ilmu kelautan, soal invoice SPP saya. disitu tertera jumlah rupiah yang harus saya bayar semester ini. mbak denti bilang sih jumlahnya senilai SPP yang seharusnya saya bayar di semester kemarin. ah, lieur to the max ini mah judulnya. belom lagi kalo mikirin tesis yang SAMA SEKALI belum mulai. watttaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!! berasa pengen tenggelam ke dasar bumi dan menemukan satu truk berlian aja lahh... *ngayal*

burung irian burung cendrawasih, cukup sekian terimakasih. udah ya, segini dulu aja postingan gak mutu ini saya tulis. sebenernya pengen nulis banyak tapi koneksi internet di rumah sini gak ada jaminan bakal selamet, suka ujug-ujug mati. malah nanti bikin keki dan gak bisa tidur karena bete tulisannya gak jadi ke-posting. selamat tidur semuanyaaaaaaaaaaaaaaaaa...!

Rabu, 29 Juni 2011

cluebebe: the clue for eco-friendly diaper

sekedar info yang kurang penting, saya ini termasuk golongan orang pelit yang menganggap bahwa barang yang dibeli untuk pemakaian dalam jangka waktu pendek sama dengan pemborosan. eh ini definisi pribadi loh yaaaa, yang gak sepakat nyemplung aja noh ke sumur… *lahh?* mangkanya, sejak alanna mau brojol, saya udah niatin kuat-kuat untuk menggunakan clodi sebagai pengganti popok sekali pakai, alias pospak. meskipun lumayan berasa mahal pas belinya, tapi mengingat itu barang bisa dipake berulang-ulang, walhasil jadi gak kerasa mahal. beda sama pospak, yang udah mah mahal tapi gampang banget ngebuangnya. nambahin tumpukan sampah tapi juga ngurangin isi dompet.weww…gak deeehhh! tapi begonya, saya salah strategi. saya baru beli clodi pertama alanna waktu dia udah berusia hampir 2 bulan. baru sejak saat itulah saya rajin mencari dan bertukar info mengenai merk clodi yang oke untuk alanna.

clodi pertama alanna merk babyland, yang saya beli berdasarkan rekomendasi seorang teman sekaligus pedagang pernak-pernik bayi di facebook. sedangkan cluebebe adalah clodi ketiga alanna setelah sebelumnya saya membeli merk GG. eniwey, cluebebe ini harganya berapa ya? soalnya clodi ini pemberian seorang teman baik yang gara-gara dialah saya ‘terpaksa’ menulis review ini *gak ding ries, becandaaaa…it’s pretty much fun to write this, more fun than write an assignment paper :p*. sepintas, cluebebe mirip banget sama GG (yang original, bukan yang pull-up pants), baik dari segi model dan bahan cover serta insert, maupun dari segi ukuran atau cutting-nya. berhubung alanna termasuk bayi yang bohay binti semlohe, ukuran cutting cluebebe yang menurut saya cukup besar (lebih besar dan lebih kaku dari babyland) gak jadi masalah besar buat alanna. well, kayaknya sih gitu loh ya, soalnya kan saya gak bener-bener bisa tau apa yang dia rasakan, tapi so far alanna terlihat pasrah-pasrah aja tuh dipakein clodi merk apapun, hehehee… tapi sebenarnya, cutting yang lumayan gede dan kaku ini agak mempersulit alanna saat dia dibaringkan dalam posisi tengkurap. sejak umur sebulan, saya memang membiasakan alanna tidur tengkurap meskipun hanya di sesi tidur pagi. nah, karena cutting yang lumayan besar itu, walhasil posisi tengkurap alanna jadi terlihat semacam nungging dan gak nyaman. akhirnya, saya hanya memakaikan cluebebe pada saat alanna tidur malam, mulai saat alanna terbangun di tengah malam dan baru mencopotnya saat dia bangun keesokan paginya. hal ini saya lakukan supaya jangka waktu pemakaian clodinya gak terlalu lama.

alanna dan cluebebejika dibandingkan, frekuensi pipis alanna di malam hari memang sepertinya tidak seheboh di siang hari. bisa dikatakan demikian karena pada setiap akhir pemakaian, tidak selalu saya mendapati insert cluebebe alanna dalam kondisi berat/basah. tapi pernah sekali waktu, saat menjemur alanna di pagi hari, saya merasa cover cluebebe alanna agak basah/lembab. setelah saya periksa, memang posisinya pemasangannya agak longgar. tapi kalau menurut saya sih, bisa juga karena insert yang terlalu penuh, terbukti dari beratnya insert saat saya melepas clodi.

dari segi bahan, bagian dalam/inner yang lembut (lebih lembut dari babyland) membuat saya tak khawatir kulit alanna iritasi. permukaan inner juga mudah dibersihkan dari kotoran/poop alanna, dan sejauh ini tak ada kesulitan dalam hal mencuci cover dan insertnya.

by the way, akhirnya saya cari tau juga harga pasaran cluebebe ini, karena bagaimanapun kan mestinya slogan ‘ada harga ada kualitas’ juga berlaku buat clodi, hehehe… menurut saya cluebebe cukup terjangkau dan harganya pun sesuai dengan kualitas yang ditawarkan. dan ketika beberapa hari yang lalu saya lihat-lihat lagi di online shop, ternyata cluebebe sekarang motifnya lucu-lucuuuuu… tante riesni, mau lagi dong cluebebe-nyaaaaaa…hohohoooo…

Minggu, 22 Mei 2011

menunggu pemijat handal pembawa kebab

ehm. jadi ini ceritanya adalah postingan di kala encok. gak ding, saya gak setua itu. cuman pegel di punggung gara2 nyusuin sambil ceting. nah, salah sendiri juga kan? ya mumpung ada letop aja sih sebenernya. apalagi suasana rumah sepi. karena waktu-waktu sekitar isya adalah jam tidur alanna, jadi saya males nyetel tivi. biar alanna cepet tidur dan saya bisa istirahat.

ngomong-ngomong soal pegel punggung, kemaren saya juga pegel kaki lho *halahh*. imbasnya jadi males ngomong. aneh gak? aneh sih kalo kata saya mah *yey, maksa*. abis kan jadi kasian gituloh sama si suamih, berasa dicuekin gajelas. ujung-ujungnya malah saya minta tolong *eh apa nyuruh ya?* pijetin sekujur kaki. PEGEL GILAAAA! berbulan-bulan gak pernah naek sepedah, sekalinya ketemu sepedah langsung nggowes sepuluh kilo. ya emang bukan angka yang spektakuler sih, terutama bagi abang-abang tukang siomay yang kayaknya bertrayek puluhan kilo sekali jalan. tapi kan saya bukan tukang siomay ituuuuhh…diliat dari tampang aja gak bakat kok jadi tukang siomay *ini apa pula bahas2 tampang*. beberapa jam setelah sepedahan sih gak gitu kerasa pegelnya, eehh lha kok pas malem baru kerasa cenatcenutkayakbadut gak karuan. melihat tampang (sok) memelas saya, akhirnya sang suamih jatuh iba. diraihnya counterpain dari atas meja, dia buka tutupnya, lalu dia masukkan semua isi tube ke mulutnya. oke, itu ngarang. saking melasnya saya, suamih akhirnya memijit kedua kaki saya dengan tenaga tukang angon, alias pelan-pelan, ibarat takut kehilangan ternak yang lagi diangon. padahal mah ya, saya pengennya dipijet ala tukang back yang lagi nggowes becaknya di tanjakan. gak klop sih emang, tapi biarlah. yang penting romantiiiiiiiiiiieeeezzzz abiiiieeeezzzzz *okeh cukup ngalaynya*

dan sekarang gantian punggung saya yang pegel. tapi tentu bukan karena saya abis nggowes sepedah pake punggung ya. kan saya udah bilang, ini gara-gara nyusuin disambi cetingan. kursi di rumah emang ga terlalu nyaman untuk saya duduk sambil menyusui alanna. terlalu menjorok ke belakang, alias ndeghlek. saking nyendernya, saya jadi susah bangun. dan mohon diperhatikan bahwa bangun dari kursi yang senderannya terlalu ke belakang adalah bukan perkara mudah saat dibarengi dengan menggendong bayi seberat tabung gas 3 kg. catet yah, meskipun namanya tabung gas 3 kg, tapi berat totalnya kan bukan 3 kg karena yang 3 kg itu cuman isinya, belum termasuk berat tabungnya sendiri. jadi sodara-sodara, meskipun bodi alanna gak mirip sama sekali sama tabung gas, tapi rasanya berat badan dia sudah mendekati kesituh. emang keren banget ya Allah tuh, bayi dikasi ASI doang kok bisa gede juga. jama’aaaaah, ooo jama’aaaaah, alhamduu…lillaaah… *nyampirin selendang*

balik lagi ke soal pegel punggung, sayangnya kali ini saya belom bisa minta pijet sama sang suamih. dia masih di luar sana entah dimana tepatnya, dan entah kapan sampainya. katanya sih sekitar jam 10 baru akan tiba di rumah. dohh, padahal dia janji mau bawain kebab. masih sejam lagi dong saya makan kebabnya :’(

dan berarti masih sejam lagi juga saya bisa minta tolong pijetin punggung inih…

baba cepat pulaaaaaaaaaaaanngg…

kebab empang kau kutunggu

Senin, 16 Mei 2011

orang sabar jidatnya lebar… #eh

sekarang saya tanya, siapa yang bilang jadi orang tua itu MUDAH??!!

harus saya akui, ternyata jadi orangtua itu gak mudah, mamen. hmm, jujur aja saya gak tertarik menggunakan kata “SULIT” sebagai pengganti kata “GAK MUDAH”. rasanya kok pesimis total kalo pake kata SULIT, menimbulkan kesan seolah gak ada lagi cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi masalah yang ada. buat saya yang stok sabarnya pas-pasan ini, jadi orangtua benar-benar membuat stok sabar saya nyaris berada di bawah garis, alias nyaris habis. eh tapi ada yang bilang, kesabaran itu gak ada habisnya. lupa alasannya kenapa. dan lupa juga siapa pencetus kata-kata itu.

soal sabar ini, saya lantas teringat peristiwa bertahun-tahun silam. waktu awal masuk kuliah dan pertama kenalan sama yang namanya dunia kampus nan kejam *lebay*. ya tapi rasanya gak salah juga sih kalo saya bilang kejam, soalnya masa kuliah kan umumnya diawali dengan yang namanya OSPEK. dan gimana gak kejam kalo ternyata OSPEK di jurusan yang saya ambil berlangsung selama beberapa bulan! gak ada deh istilahnya ospek cuma satu-dua hari nginep di kampus dan didandanin aneh-aneh. memang sih, se’aneh-aneh’-nya OSPEK yang saya alami hanyalah keharusan untuk memakai baju kotak-kotak pada tiap pertemuan mingguan di kampus. lagipula, kostum kotak-kotak itu juga atas dasar kesepakatan kami satu angkatan karena para senior membebaskan pilihan kostum pada kami. pesannya hanya satu: yang penting KOMPAK.

seingat saya, OSPEK jurusan berlangsung empat bulan lamanya. selama itu pula saya dan kawan-kawan seangkatan berjibaku memadukan jadwal kuliah dengan jadwal ospek, plus tugas kuliah dengan tugas ospek. setiap minggu ada pertemuan rutin yang agendanya bisa berupa apa saja, dari mulai kuliah umum yang sifatnya formal, kerja bakti, buka puasa bersama, hingga acara-acara semigakjelas yang ternyata hanya memuat satu agenda: bentak-bentak. gawatnya, agenda penuh penderitaan ini bisa muncul kapan saja tanpa diduga. ujung-ujungnya, efek pasca kegiatan ini bisa dua macam: cuek-santai-gak peduli (karena sebelumnya udah nyiapin mental), atau stres akut sampe nangis-nangis (berasa gak punya salah tapi kok kena bentak juga). saya mengalami dua-duanya. ada satu titik dimana ‘ocehan’ para senior saya anggap angin lalu saking gak jelasnya hal yang mereka tuding pada kami, namun ada pula titik dimana kami syok dibentak sedemikian rupa, sehingga berpikir bahwa memang ada yang salah dengan diri kami. well, rasanya gak salah kalo saya merasa beruntung punya senior yang ajaib-ajaib begitu. penampilannya ajaib, ocehannya juga ajaib. salut empat jempol lah buat mereka! *eh ini gak dalam rangka menjilat ya, ospeknya kan udahan dari kapan tau, bow*

hingga akhirnya kami pernah berpikir, kapan ya derita ini akan berakhir?? ohiya, meski tadi saya sempat bilang bahwa ospek berlangsung empat bulan, sebenarnya pada saat ospeknya berlangsung, saya dan teman-teman gak pernah tau kapan ospek akan berakhir. yang kami tau, ospek akan berakhir di Pelabuhan Ratu, suatu tempat dimana semua prinsip-prinsip serta ideologi jurusan bakal diuji *kok berasa berat amat ya pake istilah ideologi?? ah sutralah pokoknya mah gitu*. nah, masalahnya adalah, kami sama sekali gak dikasitau kapan kami akan diberangkatkan ke sana. pemberitahuan hanya dilakukan selang 2-3 minggu sebelum keberangkatan, dan itu pun bisa molor setiap saat. kalo senior bilang kami belum siap berangkat, ya bakal diundur-undur terus sampe dianggap siap. sialnya, parameter SIAP itu juga gak ada aturan tertulisnya. senior anggap kami belum kompak, berarti belum siap. senior anggap mental kami masih lembek, berarti belum siap. kalo udah urusan siap-gaksiap gini kayaknya memang masalah prerogatif deh, toh pas giliran saya dan teman-teman jadi senior, kami juga gak punya batasan baku soal kesiapan ini, hehehe… emang jadi senior itu gak ada duanya lah :D.

daaaaaaan, tiba saatnya apa yang kami sebut penderitaan itu berakhir. BENAR-BENAR berakhir. karena sama sekali tak ada sisa kekejaman dan kebengisan senior yang kami temui berminggu-minggu lamanya, tak tersisa perintah sok-senior yang dulu membuat kami merasa begitu kerdil dan tidak berdaya, tak ada rasa segan saat ‘terpaksa’ berpapasan dengan senior di koridor kampus, bahkan sebagian dari kami tak lagi merasa perlu memanggil senior dengan embel-embel “mbak” dan “abang”. and know what, senior-senior itupun sama sekali gak keberatan embel-embelnya menguap begitu saja pasca ospek berakhir! buat saya yang masih rada-rada feodal ini, soal hilangnya embel-embel itu jadi satu hal yang lumayan bikin takjub. hingga bertahun-tahun kemudian, perbincangan seputar ospek masih jadi trending topic terutama saat momen reuni. bahkan diam-diam, ada yang kangen kena hukum push-up beratus ratus kali. tanpa disadari, meski dijalani dibawah tekanan, ospek membuat kami lebih sehat dan bugar karena setiap minggu tak pernah luput dari hukuman push-up. sekarang mah mana ada yang sengaja meluangkan waktu buat push-up, walhasil gak heran melihat sebagian besar teman-teman saya yang pria berperut buncit karena kurang olahraga :p.

well, bagaimanapun caranya, kesulitan dan penderitaan itu pasti ada akhirnya. dan akan sangat indah bila SABAR menemani kita mencapai titik akhir dari kesulitan tersebut. yang dulunya gak enak dan setengah mati kita ratapi, ternyata malah kita rindukan di masa sekarang. pada akhirnya kita sadar bahwa hidup memang berputar, gak selamanya di bawah dan tertindas, kadang kita diposisikan di atas untuk bisa menghargai apa yang terjadi saat kita ada di bawah. intinya maaah, menjadi apapun kita, entah itu jadi anak maupun jadi orangtua, jadi mahasiswa maupun jadi dosen, tetaplah berusaha SABAR seburuk apapun hari yang sedang dijalani. cukup berbekal satu keyakinan, bahwa hari itu toh pasti akan berakhir. paling tidak, satu kesulitan akan berakhir pula, ya kan?

*mencoba bijak*

Senin, 09 Mei 2011

bukan sekedar gaya

yep. kalopun pada akhirnya saya memutuskan beli beberapa clodi merk luar yang harganya lumayan mahal, tujuannya bukan buat gaya-gayan. toh saya juga gak yakin orang bakal merhatiin clodi merk apa yang dipake sama Alanna. kesadaran untuk changing diaper saya rasa belom banyak dimiliki oleh orang-orang di sekitar saya, yang jelas lebih sering saya temui dibandingkan mereka para pembelanja online di luar sana.

well, satu-satunya tujuan saya koleksi clodi adalah untuk sekedar membuang rasa bersalah, karena akan berkontribusi terhadap gunungan sampah di negeri ini jika Alanna terus menggunakan popok sekali pakai.

dan karena sampai tulisan ini dibuat, saya masih belom mendengar ada daur ulang popok sekali pakai. please correct me if I’m wrong…

still waiting

Rabu, 04 Mei 2011

energetic mom. will i?

itu istilah yang saya karang sendiri. baru terpikir pas lagi sholat tadi. ehiyaaaa, rasanya bisa sholat setelah sekian lama gak sholat tuh menyenangkan ya? berasa punya ‘pegangan’ dan lebih tenang. meskipun sekarang mesti sedia ‘kostum khusus sholat’ gara-gara si bocah sering melakukan manuver tak terduga: pipis atau BAB saat digendong *sigh*

well, this is gonna be a short post. berhubung si bocah lagi tidur dan saya juga sebaiknya *seperti yang disarankan buku panduan-merawat-bayi-baru* ikut tidur untuk menjaga stamina.

selesai sholat isya tadi tiba-tiba saya terpikir sambil sedikit merenung, seberapa banyak sih hal yang bisa saya lakukan dalam sehari? saya kok merasa setelah jadi ibu, waktu berjalan demikian cepat. tau-tau udah jam sembilan, tau-tau udah dzhuhur, tau-tau udah asar, tau-tau udah maghrib, eeehh… tau-tau udah jam 11 malem ajah. mama juga merasakan hal yang sama. tapi anehnya, hal itu hanya terasa saat beliau sedang di bogor, menemani saya sekaligus membantu merawat alanna. hmmm, apa iya ya sebegitu sibuknya ‘pekerjaan’ jadi ibu sampai2 waktu 24 jam terasa cepat terlewat?

di ujung perenungan singkat itu, akhirnya saya mengambil keputusan: mulai besok saya harus lebih produktif lagi memanfaatkan waktu. setelah diingat-ingat, memang rasanya sebagian besar waktu saya di rumah hanya habis untuk 2 hal: merawat alanna dan tiduran *tiduran sambil browsing, sambil chatting, dan sambil merem :p*. ya memang sih, urusan tiduran hanya bisa saya lakukan dengan leluasa pas ada mama di rumah, karena kan ada yang masakin, hehehe… tapi jujur yah, gak tau kenapa memang rasanya saya sehari-hari kayak kurang semangat gitu deh. beda sama waktu jaman kuliah dulu, seharian sanggup bergerak kesana kemari dari pagi sampe malem, dan jarang banget sakit. lah kok sekarang seharian di rumah malah bikin saya lemes yak?? padahal kalo diitung-itung, banyakan hal gak penting yang saya lakukan. duhh…

that’s why I have to be more and more energetic. banyak yang semestinya bisa saya lakukan dan banyak juga yang harus saya kurangi. wuahh, jadi kangen BERENANG! yep, berenang absolutely bikin saya bugar. tapi gimana caranya ya bisa berenang rutin lagi? sepertinya saya harus mengikuti saran mama untuk mulai melatih alanna menggunakan dot supaya saya bisa tenang meninggalkan alanna bersama pengasuh. pengalaman 2 kali minum ASIP pake sendok bikin saya gak yakin alanna cukup minum. yah, moga-moga aja dia gak bingung putting karena sedini ini udah harus kenal sama dot. saya yakin banyak orang yang kepengen selaluuuuu bersama-sama anaknya, tapi gak dosa kan kalo saya memilih untuk tetap punya aktivitas sendiri tanpa anak saya ikut serta?

sepertinya mulai besok saya mesti mulai olahraga nih :)

atau paling tidak, mengubah mindset saya bahwa saya PUNYA energi yang cukup banyak untuk melakukan banyak hal selain menyusui dan mengganti popok alanna. semoga itu cukup membantu membangun sugesti. kalo nyontek tagline iklan mah:

sure I can do

bantuin semangat ya!

kangen nyelem lagih

Jumat, 22 April 2011

berita yang bikin gemes

gemes aja tiap nonton berita di tv, yang nongol masih seputar penolakan warga terhadap penguburan jenazah m. syarif, yang katanya pelaku bom bunuh diri di cirebon ituh. gemeeeeesss banget sama mereka yang nolak-nolak itu. kok rasanya masih gak mask di akal saya ya? emang kenapa pake ditolak sih? apa karena mereka khawatir nama baik desa/daerahnya bakal tercemar kalo ada jenazah ‘teroris’ yang dikubur disitu? atau mereka malah khawatir mayat-mayat lain yang udah ada di pemakaman itu sebelumnya, bakal ketularan nama jelek seorang teroris? aseli deh gak logis banget buat saya… well, alasan di atas emang karangan saya aja sih, jujur saya belom pernah mendengar langsung alasan warga kenapa mereka menolak m.syarif dimakamkan di wilayahnya. tapi tetep aja berasa janggal. kan orangnya udah mati, trus apa pengaruhnya buat yang masih hidup?? yang saya lihat di tv, ekspresi sang ayah juga antara kesel-bingung gitu. kesel karena katanya *kata ibu saya sih tepatnya* beliau juga gak sepakat dengan perbuatan anaknya, apalagi katanya *lagi-lagi kata ibu saya* si anak dengan teganya mencap sang ayah dengan sebutan kafir. tapi dari wajahnya saya juga merasa sang ayah bingung dengan penolakan warga. mungkin dalam pikirannya dia bilang, “ampun dah buseeeett, mo nguburin aja kok susah bangettt!”. ah, manusia makin lama emang makin aneh. sampe speechless gini sayah…
daaaannn, ke-gemes-an saya pun berlanjut. masih seputar berita tv. kalo berita ibu nelantarin bayinya sendiri mungkin bukan hal baru buat kita-kita. meskipun miris dan rasanya pengen maki-maki tu ibu, tapi berita macam gini kan kayaknya sering banget, sampe-sampe yang nyimak udah ‘bosen’, tapi yang melakukan masiiiiiih aja ada. nah yang bikin gemes kemaren tu berita tentang anak SMA di makassar yang pada konvoi motor di hari terakhir ujian nasional. mending yah kalo konvoinya model konvoi motor harley atau konvoi motor lain yang tertib dan gak mengganggu pengguna jalan. ini mah anak SMA-nya pada pake baju yang dicorat-coret, eeeehhh… malah ditambah pula nyorat-nyoret mobil boks yang papasan sama mereka! wooooooiii, emang itu mobil bapak lo!! lah kalo mobil bapak mereka kan juga gak gitu caranya. corat-coretnya aseli gak berseni, malah jadinya kan ngotorin. dan sekali lagi, itu adalah mobil boks tidak berdosa yang kebetulan papasan sama robongan konvoi. ih plis dehhh! belum lagi aksi mereka yang kalo kata pembaca beritanya bisa saya simpulkan sebagao ‘mengintimidasi’ siswa lain yang gak mau ikutan aksi konvoi mereka. sukuuuurrr, akhirnya ada beberapa siswa yang ketangkep sama polisi! wheeww, segitu parahnya ganggu masyarakat sampe-sampe polisi turun tangan –____-'
jujur aja nih yah, dulu waktu pengumuman kelulusan SMP, saya juga sempet corat-coret baju seragam. tapi tolong di-note yah, corat-coretnya pas PENGUMUMAN KELULUSAN. dimana pada saat itu saya dan teman-teman dinyatakan LULUS. corat-coret itu dilakukan masih di lingkungan sekolah dan gak heboh-heboh amat. pulang sekolah juga biasa aja, gak pake konvoi-konvoi segala. yang ada malah kita nebeng truk pasir buat jalan-jalan, heheheee… ya sama aja gak guna sih, malah cenderung bahaya karena mesti manjat bak truk yang lumayan tinggi. tapi yang jelas saat itu manjat truk-nya gak pas truk sedang berjalan. gila aja, baru beberapa jam lulus SMP kok udah kelindes mobil. sempet hampir jadi korban salah sasaran tawuran juga. padahal yang jadi sasaran tawuran bukan sekolah saya, tapi karena kami tiba-tiba nongol di daerah itu, dikiranya kami dari sekolah yang notabene lagi tawuran sama sekolah laen di daerah situ. kalo inget kejadiannya suka senyum-senyum sendiri. nyusruk-nyusruk di kebon the untuk menghindari tawuran sambil bingung tiada tara, ini kenapa kita nyusruk-nyusruk, perasaan kagak bikin masalah sama siapapun, heheee… *eh kok malah jadi curhat?* nah, balik lagi ke ke-gemes-an saya tadi, gimana gak gemes kalo aksi corat-coret model gitu dilakukan pas baru selesai UN, lah trus kalo ternyata nanti GAK LULUS, apa gak pada NYESEL ya? heran aja gitu lho…
entahlah, seperti yang saya tulis tadi, makin lama manusia makin aneh. mungkin saya juga ikutan aneh. tapi paling gak ada pesan moral dari semua peristiwa tadi, kalau mau aneh tuh mbok ya jangan nyusahin orang lain, ya gak?
that’s it. mau ngemil aaah, mumpung Alanna masih tidur lelap sambil mulutnya ngebuka dikit. jangan lebar-lebar nak, nanti kemasukan truk pasir lho…
pose pules Alanna

Rabu, 20 April 2011

ujicoba

test. test. nyoba blogging pake windows live writer yang baru diinstal. perasaan dulu dah pernah nginstal tapi lupa nginstal di komputer mana. kayaknya makan benwit lumayan banyak deh, tiba-tiba angka volume benwit di modem ngelonjak puluhan megabit, fyuuuhhh…

baiklah, kalo ini sukses, akan sayah lanjut lagi bloggingnya. tapi nanti, setelah beres ngupas pepaya. dan moga-moga aja Alanna gak mendadak bangun trus minta mimik plus plus (plus gendong plus nyanyi plus pipis).

be right back!

IMG_2033 edit