to kill a mockingbird: buku bagus

cuman mau cerita dikit, kemarin abis namatin buku ini. sebenernya udah ngincer sejak lamaaaa....banget, yah tepatnya sekitar tujuhpuluhtiga tahun yang lalu lah...*lebay* yas dah nyari2 resensi ni buku sejak dulu, eh baru kesampean beli pas bulan puasa kemaren. waktu itu ceunah si Anto mau beli, maksudnya yas mo nanya2 dulu, bukunya beneran bagus gak? eh malah gak tau deh perkembangannya...ya udah, akhirnya rada2 gambling juga beli ni buku, abis pernah tuh yas beli buku The Crystal Garden, kirain teh bagus da' ada tulisannya BEST SELLER *tah, kadang suka nipu nih yang kaya gini2 teh...* eh, pas dibaca ternyata ceritanya teu pararuguh *at least dalam pesrepsi sayah yang gak kuat sama bacaan2 berat, hehehe* background ceritanya Timur Tengah, dan pada awalnya itu yang bikin yas tertarik baca. eh akhirnya setelah baca itu yas malah jadi kapok beli novel berlatar Timur Tengah lagi. Gak tau ya? bener2 asa teu pararuguh, ribeddd....

 

dengan mengucapkan sumpah serapah,,,eh maksud sayah, bismillaah, akhirnya yas beli aja ni buku. dan ternyata BENERAN BAGUS!! ceritanya menyentuh karena berlatar belakang keluarga: Atticus Finch si ayah, dan dua anaknya, Jem si sulung, dan Scout si bungsu. Scout ini cewek, yas lupa nama aslinya siapa, hehehe.... Inti novel ini sederhana, menceritakan gimana lika liku keluarga yang hidup di tengah masyarakat rasis. Yas jadi jatuh cinta karena pesan moral yang dibawa Harper Lee (penulisnya) adalah antirasisme. Udah gitu yas juga suka gimana caranya Atticus mendidik Jem dan Scout; gimana dia menjaga harga diri sebagai seorang ayah sekaligus sebagai seorang pengacara di hadapan anak-anaknya. Termasuk ketika Atticus harus menangani kasus yang berbau rasis, otomatis Jem dan Scout kena getahnya juga, mereka diledek2in di sekolah karena ayahnya membela seorang kulit hitam.

 

Hmm, well, yas rekomendasiin buku ini deh. Yas suka dengan cara bertuturnya, terutama di bagian-bagian yang nunjukin cara Atticus menenangkan hati Jem dan Scout kalo mereka lagi punya masalah. Yas ngacungin jempol buat Atticus karena buat yas dia salah satu contoh ayah yang baik. Kutipan yang cukup ngetop dari buku ini rasanya pernah yas tulis di blog deh, tapi dimana ya?? Ya udah yas tulis lagi aja yaa...

 

Keberanian sejati adalah saat kau tahu kau akan kalah bahkan sebelum kau memulainya, tapi kau tetap memulainya dan merampungkannya, tak peduli apakah kau akan menang atau kalah...

 

Ini adalah kata-kata Atticus pada Jem, saat Atticus menjelaskan pada Jem waktu Jem selesai menjalani hukuman membacakan buku untuk Mrs. Dubose, nyonya tua yang galak dan sinis banget sama setiap orang. Mrs. Dubose waktu itu lagi sakit berat dan hanya bisa tiduran di ranjang. Jem dihukum gara-gara dia merusak tanaman milik Mrs. Dubose. Setelah sebulan lebih Jem menjalani hukumannya, Mrs. Dubose akhirnya meninggal. Pada saat itulah Jem tau (setelah diberi tahu Atticus), bahwa Mrs. Dubose meninggal dalam posisi menang atas sebuah pertarungannya melawan kecanduan morfin. Mrs. Dubose tahu bahwa dia mungkin tidak akan pernah menang melawan kecanduannya itu, karena morfin memang dibutuhkan agar dia tetap sadar. Namun sejak Jem membacakan buku untuknya, perhatian Mrs. Dubose menjadi etralihkan, dan perlahan-lahan dia bisa tetap terjaga tanpa bantuan morfin. Kondisi seperti itu memang tidak berjalan lama, karena hanya selang beberapa hari kemudian Mrs. Dubose meninggal. Tapi paling tidak, pada akhirnya Mrs. Dubose berhasil merampungkan pekerjaannya, dengan segala keberanian yang dia punya.

It's a good book, anyway....

 

^cheers^

NB. to kill a mockingbird adalah istilah untuk perbuatan DOSA. mockingbird adalah sejenis burung yang cantik dan bersuara bagus, bukan tipikal burung pengganggu sama sekali. karena itu, membunuh mockingbird dianggap sebagai perbuatan yang sangat jahat. Lebih jelasnya lihat disini.