Kamis, 03 April 2008

the poem..

 

 

 

 

 

 

Ini gambar bingkai pleus isinya, sesaat sebelum di bungkus...

 

And as I promised on the previous post, here comes the poem....

 

FOR A BRIGHT SILVER MOMENT...

Satu masa itu, dua puluh lima tahun yang lalu

Memulai hari berdua, tertatih mengeja arti kehidupan

Meniti langkah penuh ketegaran, melewati waktu indah bersama

Mengarung hidup bertabur badai, tak kenal menyerah

Mengukir cita-cita, gurat demi gurat, untuk selalu bahagia

Menempa rasa, mengokohkan setia

Bersabar menyusun kepingan bata, membangun rumah penuh cahaya dan cinta

Serta menghiasinya dengan untaian doa-doa

Agar kemudian bertemu kehendak-Nya yang indah

 

Satu masa kini, dua puluh lima tahun kemudian

Langkah-langkah itu berubah tegap

Badai yang dulu memerangkap, kini terasa bagai semilir

Pahatan cita-cita mulai tampak bentuknya

Cinta dan setia, bukan lagi hal yang perlu dicari jawabannya

Dan rumah itu, meski mungil, namun pendarnya tak pernah sirna

Karena doa-doa tulus tak pernah lelah melingkupinya

 

Satu masa kini, dua puluh lima tahun telah berlalu

Bukan waktu yang singkat

Bukan pula perjalanan yang tidak melelahkan

Dan yang pasti, bukan saatnya untuk diam berhenti

Karena petualangan hidup belumlah berakhir, hingga maut memutus raga

 

Pa, Ma…

Selamat ulang tahun pernikahan keduapuluhlima ya…

Terima kasih atas pelajaran hidup yang begitu berharga

Untuk menjadi bekal kami menapak masa di depan mata

Hanya Allah yang jadi tumpuan kami, untuk membalas jasa Papa Mama

 

 

Sepenuh cinta karena Allah,

Tyas-Mita

 

 

11 komentar:

sinta susanto mengatakan...

prok..prok..prok...(bukan suara jalannya kapiten lho...tapi tepukan tangan...hehe)...gud..gud..subhanallah...

sinta susanto mengatakan...

yas..kau sekarang sedang sibuk kerja kah???kapan bisa chat nya??kapan kau nginep di jakartanya?

heidi martosudirjo mengatakan...


tangan-nya pake sepatu kapiten ya to? hehehe...

sekarang aku ol, tapi ya kamu kudu sabar menanti menantu...*lhooo....* aku gak lagi sibuk2 amat siy, tapi koneksinya itu tuuuhh....hehehehe

Wicak yuhuuu mengatakan...

nice....."the gift from the heart"...priceless... =D

heidi martosudirjo mengatakan...

kayak iklan kartu kredit ah....

cak, kata danang dia gak mau beli cendol sama sapi, tapi mo beli tempe, dia mo jadi juraga tempe di jepang, hehehe....

ummufatihah wan jamaludin mengatakan...

Menarik hadiahnya...Saya pun pernah ingin menulis mengenai ibu... Mungkin boleh mengambil semangat puisi ini sebagai pencetus idea... :)

heidi martosudirjo mengatakan...


waaaahh....senangnya bisa bermanfaat, ini juga pertama kalinya saya nulis puisi buat orang tua, sebelum ini saya cuman pernah mempersembahkan SKRIPSI saya buat mereka, heheh...

Didik Sasongko mengatakan...

keren yas,........btw, framenya koq biasa aja yah, kalo glitter mungkin lebih exotic

heidi martosudirjo mengatakan...

sebenernya yas beli frame warna silver juga mas *with a breathtaking price, hehe*, cuman ini motretnya pake kamera Hp, jadi gak kliatan jelas bentuk persisnya..

dewi nastiti mengatakan...

piwwwiiiiiiiittt...qyuuuwww.....cieee....hebat..hebat!!! jadi keinget tanggal 1 okto deh..

heidi martosudirjo mengatakan...

emang satu oktober kenapa wi? hari kesaktian pancasila??? diiihh.....kamu mo upacara ya???