Senin, 07 April 2008

Travelers' Tale

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Travel
Author:banyak!
[sebenernya yas bingung mo mengkategorikan buku ini sebagai genre apa, sebenernya kan fiksi, tapi ada travel-nya juga....ah udah, travel aja deh...]

Yas gak heran kalo beberapa temen cowok yas pengen hidupnya “berakhir” seperti Fahri (Ayat-Ayat Cinta) atau Khoirul Azzam (Ketika Cinta Bertasbih). Tapi yas belom pernah nemu orang (cowok) yang pengen hidupnya “berakhir” seperti Ucup di Travelers’ Tale. Jujur aja, setelah baca novel itu yas malah berharap, seandainya yas cowok, yas malah kepengen punya pengalaman hidup yang mirip kayak Ucup, hehehe….

I know that it sounds too late for I just finishing read that book yesterday. Udah basi banget kali ya? Secara itu buku udah masuk cetakan keempat sejak 2007 lalu. Well okay, gakpapa lah. Toh yang punya buku juga baru belinya bulan Februari taun ini, heheh… Thanks ya, Diz! Somehow we’ll make the dreams come true in our own way ^__^. Sebenernya sih udah cukup lama tau tentang buku ini, tapi yaaa…seperti biasa, yas masih terlalu pelit untuk merelakan lembaran-lembaran rupiah yas melayang hanya untuk beli novel. Lagian novelnya gak tebel-tebel amat siy, jadi dibaca seharian juga pasti beres, rugi dong! Hehehe… Tapi akhirnya seseorang dengan baikhatinya minjemin yas novel ini. Dan VOILA!!! I ended up with such an amazing feel after read this book. I LOVE IT!!!

Berkisah tentang pengalaman hidup empat anak manusia *jelaslah, gak mungkin anak monyet*, yang baru di akhir cerita yas sadar kalo keempatnya berasal dari empat benua yang berlainan. Lebih tepatnya bukan berasal, tapi mengawali kisah dalam buku ini. Keempatnya asli warga negara Indonesia, dulu sekolah di SMU yang sama di Indonesia, tapi setelah dewasa mereka hidup mencar mencar. Kondisi terakhir: Francis Lim, pianis, tinggal di Kansas City, USA; Retno Wulandari, kerja jadi staf KBRI di Kopenhagen, Denmark; Farah Babedan di Hon Ai, Vietnam (kerja apaan sih dia?); dan Jusuf Hasanuddin alias Ucup, di Cape Town, Afrika Selatan, jadi asisten regional marketing manajer di sebuah perusahaan jasa kirim surat. Suatu hari Francis kirim kabar kalo dia akan segera menikah dengan seorang gadis Katalunya bernama Inez. Francis, meskipun sepertinya gak berharap terlalu banyak, ngundang ketiga sahabatnya untuk dateng ke pesta pernikahannya di Barcelona, Spanyol. Dari sini aja yas dah geleng-geleng kepala, gila aja, seandainya ada temen yas yang mau merit di luar negeri dan ngundang yas dateng, boro-boro deh yas kepikiran untuk dateng, si Uli yang naga-naganya bakal merit di Makassar aja gw mikir-mikir mo dateng apa enggak, ongkosnya itu lho! Hahahah….. Tapi yaaah, namanya juga cerita fiksi, anything can be happened. Seperti juga kisah cinta yang diam-diam tumbuh diantara keempat orang yang sahabatan ini. Ucup sebenernya suka sama Farah sejak mereka di SMU dulu, tapi pas Ucup baru aja mau menyampaikan perasaan itu, Farah malah bilang ke Ucup kalo dia diem-diem suka sama Francis. Well, Ucup patah hati. Tapi sampai dengan mereka misah-misah kayak sekarang, perasaan Ucup ke Farah masih gak berubah. Dan Farah pun bernasib sama, dia gak sempat menyatakan perasaaan pada Francis yang dicintainya secara diam-diam, karena Francis keburu curhat sama Farah kalo dia suka sama Retno! Francis dua kali menyatakan perasaan suka-nya sama Retno, dan dua kali itu pula dia ditolak. Just for a reason: mereka beda agama. Sebenernya Retno pun punya perasaan yang sama terhadap Francis, tapi dia keukeuh, she couldn’t make a deal with that difference. Dan sama halnya dengan Ucup, perasaan Francis ke Retno gak berubah, bahkan sampai detik-detik terakhir menjelang pernikahannya dengan Inez. Anyway, the story goes from here. Satu per satu diceritakan gimana “perjuangan” mereka untuk bisa sampai ke Barcelona, dan untuk mendapatkan jawaban dari sebuah pertanyaan yang tak pernah tersampaikan. Gimana Farah yang takut terbang akhirnya nekat menempuh rute Hon Ai-Amman (Yordania) naik pesawat, trus lanjut ke Budapest (Hongaria), mampir di Wina (Austria) dan Paris (Perancis), dan akhirnya sampai di Barcelona, untuk sebuah alasan kurang rasional: menghentikan pernikahan Francis. Rute Retno dan Francis sendiri sih gak terlalu complicated. Retno ambil cuti dari kantornya untuk menghadiri pernikahan Francis sekalian Euro Trip: dari Kopenhagen dia ke Amsterdam (Belanda), ke Milan (Itali), baru akhirnya nyampe Barcelona setelah sebelumnya mampir dulu di Seville (Andalusia-Spanyol); sedangkan Francis hanya nurutin jadwal konser pianonya: dari tempat tinggalnya di Kansas City, ke Cleveland, lanjut ke Miami, trus ke New York City (all in US), baru akhirnya terbang ke Barcelona. Di Barcelona Francis dan Retno sempet naik kereta ke KBRI Spanyol di Madrid untuk ngurus paspor Francis yang ilang. Yang paling seru bagi yas justru ceritanya Ucup. Awalnya dia dapet tugas kantor untuk ke Nairobi (Kenya) dan Abidjan (Cote d’Ivoire/Pantai Gading), dan gak kepikiran untuk ke Barcelona dengan satu alasan rasional: bokek. Tapi demi mendengar rencana irasional Farah, akhirnya Ucup juga ikut-ikutan gak rasional, nekat ke Barcelona untuk menghentikan Farah. Di Abidjan, ternyata rencana kerja dia berantakan karena tiba-tiba saat itu Cote d’Ivoire dalam kondisi perang saudara! Ucup akhirnya memutuskan untuk nekat nebeng pesawat evakuasi pemerintah Maroko. Sebenernya bukan karena pesawat evakuasi ke Spanyol gak ada, tapi pas dia tau kalo pesawat itu ada, pas banget juga tu pesawat udah take off! Ya udah, cari cara lain: nebeng ke Maroko. Setelah singgah di Dakkar (Senegal), baru akhirnya pesawat evakuasi itu nyampe di Casablanca (Maroko). Dari situ dia lanjut naik kereta ke Rabat, lanjut ke Tangier, dan akhirnya naik feri ke Algeciras (pantai utara Spanyol). Dari situ baru dia bisa nerusin ke Barcelona. Pokoknya segala pengalaman aneh kayaknya cuman Ucup yang ngalamin, dari mulai pesawatnya yang grass landing dan jedar-jedor senjata perang di Abidjan, disetrum di pelabuhan Algeciras gara-gara dikira anggota jaringan Al-Qaeda, sampe akhirnya nyasar ke gay bar waktu udah nyampe Barcelona. Dijamin ngikik2 deh baca critanya Ucup!

Meski cerita Ucup paling kocak, bukan berarti cerita tokoh lain gak seru lho. Yas sendiri paling suka bagian dimana Farah ketemu seorang pemuda asal Brazil yang lagi backpacking, dalam perjalanan kereta dari Budapest ke Paris. Andre ini baru aja lulus SMU tapi sama ortunya disuruh “jalan-jalan” selama setahun sebelum masuk kuliah. Orang tuanya Andre percaya bahwa Andre akan lebih banyak belajar dalam setahun travelling dibandingkan empat tahun kuliah! Waow, ada ya orangtua yang punya pikiran kayak gitu? Hehehe…Terlepas dari apakah itu fakta atau bukan, it sounds very cool to me. I wish I can do the same, both as a daughter and as a mother of my child… ;p

Gara-gara baca buku ini yas jadi semakin semangat nabung! Kenapa? Karena duitnya mau yas pake travelling kayak mereka2 ini, heheh… Apalagi sehari sebelum yas baca novel ini, ada yang ngajakin yas backpacking ke Bali! Hwaaaa…..semangat, semangat!!! Gak cuman cerita, buku ini juga ada mencantumkan beberapa tips buat yang mau travelling. Pokoknya gak nyesel dah baca buku ini, heheh… *sales mode on*. Anyway, dari semua kutipan-kutipan bijak yang tercantum di beberapa awal bab, yas paling suka sama kutipan dari…….SEMUANYA! Hohoho… abis susah sih milih yang mana, ada dari Lao Tzu, Ibn Battuta, Virgil (pujangga Yunani kuno), Moslih Eddin Saad, sampe pepatah orang Vietnam, yang semuanya bikin yas makin semangat buat travelling. But if I still had to pick one up….well….I guess I like the short tip when we’re in emergency landing (it comes from the writers): NOPE. We just say GOOD LUCK and we hope you ENJOY THE BOOK. Hahahaha….so I guess I’ll say the same too: ENJOY THE BOOK!! ^_^

Judul: Travelers' Tale
Penulis: Adhitya Mulya, Alaya Setya, Iman Hidajat, Ninit Yunita
Penerbit: GagasMedia


15 komentar:

Wicak yuhuuu mengatakan...

nabung nabung nabung "untuk kamera....hohoho" .......yas, kagak ngati nih reviewnya, kebanyakan....simplenya gitu deh...apa...

heidi martosudirjo mengatakan...

beli bukunya......langsung pengen keliling dunia deh!

Didik Sasongko mengatakan...

kayaknya bagus, beli ahhh

heidi martosudirjo mengatakan...

oiya cak, gak perlu beli bukunya sih, yang penting mah baca, kan yas juga dapet minjem, hehehe...

tapi aseli ni buku bagus deh, terlepas dari cinta-cintaannya lho yaaa...

*but I like Ucup anyway, hihihi*

heidi martosudirjo mengatakan...


bagus mas, beneran...novel ketiga yang bikin yas jatuh cinta sama travelling, setelah Akar (lanjutannya Supernova) sama Edensor...

Tanto Dikdik Arisandi mengatakan...

Paling suka dengan tokoh Ucup. Ucup is the best.!!! Heuheu..!! Gue suka gaya lo!
Ending yang menghepikan. Butul2 kereeeenn..!! Akhirnya, tuh cewek, takluk juga, ya Cup?

Berlianto Nugroho mengatakan...

belum baca, jadi ga bisa komen
belum beli, coz alokasinya ga ada
pinjem duonk...!! *ujung2nya gretongan jg! :p

heidi martosudirjo mengatakan...

woy mas....yang nulis kan sayah (yas.red), BUKAN ucup?! kok malah ngajak ngobrol si Ucup??heheheh....

sip dah, Jusuf Hasanuddin emang paling keren!!! *kesenengan-ada-yang-ndukung*

heidi martosudirjo mengatakan...

ah emang susah ni orang, gajinya dikemanain aja???? nampak suram hidupmu ini, nak...

jangan minjem yas ya, yas juga dapet minjem....

*jadi inget bukunya Raditya Dika yang Cinta Brontosaurus: yang minjem dikutuk jadi celana dalem. duuuuh....alhamdulillah sampe sekarang masih "normal"...*

sandrio ivanus mengatakan...

wah kayaknya ceritanya bagus.......nanti kalau punya duit beli

heidi martosudirjo mengatakan...

highly recommended deh mbo! ^__^

ulhie baek mengatakan...

buku itu udah 2 kali uli baca....kamu dulu prasaan kutawarkan utk kupinjamkan deh..

heidi martosudirjo mengatakan...

nawarin doang, wujudnya kagak keliatan....

li, li....

temennya Pai Su Chen teh saha nya?? Bibi Ling??

desi puspitasari mengatakan...

iyah. ucup foreva -D salam -)

heidi martosudirjo mengatakan...


iya deh...tyas foreva juga..*lho??*