Sabtu, 17 Januari 2015

mind your finger!

 

malem ini saya emosi dan kebanyakan energi all at once. awalnya banget sih karena sempet keki dengan berita broadcast di grup yang kemudian jadi kontroversi, ada yang bilang hoax, trus ada yang bilang isu bahwa berita itu hoax sengaja dibuat untuk menutupi kejadian aslinya yang memang bener-bener terjadi.

bikin bingung ga sih. bingung dan bete sekaligus.

akhirnya saya unjuk saran di grup, kalo mau berbagi broadcast mbok ya dikonfirmasi dulu kesahihannya, sebisa mungkin merujuk dari sumber pertama. tapi kalopun ga bisa, silakan membubuhkan DISCLAIMER di awal post supaya yang baca jadi aware bahwa berita tersebut belum dikonfirmasi kebenarannya. ga ada respon khusus sih terkait saran saya, jadi saya anggap semuanya setuju.

hanya selang beberapa jam, jelang maghrib saya terima broadcast lagi via grup berbeda. kali ini lebih parah, hanya foto memprihatinkan dengan caption berbahasa Arab. full tulisan Arab yang sama sekali ga saya ngerti artinya. lah ini apa? saat saya tanya ke pengirim gambar, dia bilang nanti aja ba’da isya dijelaskan. sementara itu, salah seorang member grup mencoba menebak-nebak isi tulisan dari beberapa kata yang bisa dia tangkap. intinya menurut dia, peristiwa itu terjadi di Suriah dan dia langsung berdoa (via tulisan di chat) melaknat pihak yang dzhalim. tinggallah saya makin bingung, kok malah jadi melaknat? siapa yang dzhalim? ini ada kaitannya dengan konflik di Suriah?

ba’da isya, si pengirim gambar mengonfirmasi. dalam kalimatnya ia tulis “yg tadi itu katanya adalah foto anak suriah yang saking kelaparan dan kehausan sampai minum susu anjing”. seketika itu pula tetiba saya teringat google images. saya unggah foto tadi di google images untuk mencari tahu darimana sumber berita tsb. dan lalu saya temukan fakta menyebalkan: peristiwa itu tidak terjadi di Suriah tapi di Bangladesh. poin “miskin” dan “menyedihkan”-nya emang iya banget, tapi HEY, Suriah dan Bangladesh itu beda! dan dibawah foto tadi jelas tertulis photo by: dhaka tribune, media yang memang memuat berita di Bangladesh tersebut. gimana saya ga makin yakin bahwa ini benar-benar foto dokumentasi milik Dhaka Tribune dan beritanya emang benar terjadi di Bangladesh?

asli nyebelin banget, langsung tensi saya naik dan ngetik kata-kata yang saya usahakan sesopan mungkin supaya ga terkesan menyerang. ujung-ujungnya si pengirim foto hanya berkilah, “ooh gitu ya. ga tahu mana yg bener. kalo tulisan arab tadi sih kayaknya bercerita tentang suriah. ada doa dan laknatnya gitu-gitu. tapi ga ngerti juga, yang ngerti bahasa arab kan xxxxxxx (tambahin emot ketawa)”

MY GOD.

katanya. kayaknya. bahkan dia MASIH BISA KETAWA setelah ulahnya posting foto hoax dan rawan memicu asumsi kayak gitu. saya heran. dan saya makin emosi sekaligus prihatin. ternyata orang seperti ini masih banyak di sekeliling saya.

emosi itu kemudian saya tumpahin habis-habisan. pertama ke si Brain, kedua ke grup Tomodachi. habisin semua. syukurlah saya masih punya lingkaran, yang meski kecil, selalu suportif dan cerdas. pengen saya ciumin satu-satu deh saking cintanya! habis semua emosi saya salurkan ke mereka. mereka ngetawain, ngatain saya niat banget menghabiskan energi nyari-nyari sumber foto di google images. mungkin memang emosi itu bisa memancing adrenalin, yang ujung-ujungnya bikin orang pecicilan macam kebanyakan energi. mungkin lho yaaa.

 

so people, please do mind your finger before sharing any broadcast which you cannot get confirmation on it from the very first source.

 

cheers!

Tidak ada komentar: